Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Tanggapan Rusia terhadap sistem pertahanan udara Patriot untuk Ukraina adalah rudal Kh-31PD



Pemerintah AS telah menjanjikan Kyiv untuk mengirimkan bantuan sistem rudal pertahanan udara Patriot guna memayungi wilayah Ukraina terutama dari gempuran rudal jelajah Rusia.

Dikabarkan, personel yang akan mengoperasikan sistem Patriot ini telah berada di negeri Paman Sam untuk menjalani pelatihan.

Sebagai tanggapan akan kehadiran sistem Patriot di Ukraina, Rusia berjanji akan mengirimkan sistem rudal Kh-31PD untuk melenyapkannya.

Rusia mengklaim bahwa rudal antiradiasi Kh-31PD miliknya dapat melumpuhkan sistem pertahanan udara Patriot tersebut.

Pada 26 Januari 2023, CEO Tactical Missile Corporation Boris Obnosov mengatakan hal tersebut kepada TASS.

Obnosov menyebutkan bahwa rudal Kh-31PD dirancang untuk menyerang sistem pertahanan udara musuh melaju dengan kecepatan 3,5 Mach atau lebih dari 1.000 m/detik.

Kh-31PD merupakan versi terbaru yang dikembangkan dari Kh-31P ini memiliki sistem panduan ganda yakni inersia dengan radar pasif.

Misil ini juga berjangkauan yang lebih jauh, meningkat dari 110 km menjadi 250 km dan membawa hulu ledak seberat 110 kg.

Kh-31PD yang berdimensi panjang 5,3 m dan diameter 36 cm, meluncur dengan roket berbahan bakar padat pada tahap awal dan ramjet untuk sisa lintasan hingga menuju target.



Keluarga rudal radiasi Kh-31 mulai diproduksi sejak 1981 oleh perusahaan Zvezda-Strela sebelum bersalin nama menjadi Tactical Missile Corporation pada 2002.

Sebagai rudal udara ke permukaan, Kh-31PD dapat diluncurkan dari jet keluarga Flanker seperti Su-27SM, Su-30MKI, Su-35, dan juga Su-34, Su-24M, Su-25, serta MiG-29M dan MiG-29K.

Sumber:


Comments