Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Lockheed Martin Mulai Rakit Unit Ke-1000 Jet Tempur Stealth F-35 Lightning II



Meski dirundung beragam masalah, jet tempur stealth F-35 Lightning II tetap saja kebanjiran pesanan. Dan ada kabar terbaru dari Lockheed Martin, bahwa pabrikan F-35 tersebut telah memulai perakitan unit ke-1000 F-35 di fasilitas produksi di Fort Worth, Texas.


BAE Systems mengumumkan pengiriman fuselage F-35 ke-1000 dari fasilitas Samlesbury di Inggris Utara, mencatat bahwa itu terjadi sekitar 18 tahun setelah mengirimkan fuselage pertama ke Lockheed Martin pada tahun 2005.


Sebagai salah satu dari tiga mitra utama dalam program bersama Lockheed Martin (forward fuselage dan prime contractor) dan Northrop Grumman (centre fuselage), BAE Systems bertanggung jawab untuk memproduksi aft fuselage section di ketiga varian F-35. Pabriknya yang diperluas di Samlesbury mampu menghasilkan 160 set pesawat per tahun.


“Ini adalah momen penting bagi semua orang yang terlibat dalam program ini dan bukti dari tenaga kerja terampil yang kami miliki di Barat Laut Inggris,” ujar Cliff Robson, Direktur Pelaksana BAE Systems Air, seperti dikutip dalam pers perusahaan.


Pengiriman fuselage ke-1000 merupakan langkah maju dalam upaya pembuatan pesawat, dimana terdapat peningkatan produksi yang stabil, ditambah dengan peningkatan penjualan asing.


Dikutip dari aerotime.aero (9/3/2023), Lockheed Martin telah mempersiapkan pencapaian produksi ke-1000, seperti mesin ke-1000 untuk F-35 telah dikirim oleh Pratt & Whitney pada September 2022, meskipun kecil kemungkinan mesin yang sama akan digunakan pada fuselage F-35 ke-1000.


Pada tahun 2021 Lockheed Martin memperkirakan F-35 ke-1000 akan dikirim pada tahun 2023. Namun, program tersebut mengalami masalah yang signifikan pada saat itu, termasuk adanya temuan komponen yang menggunakan material yang berasal dari Cina.


Penemuan tersebut mengakibatkan penyelidikan dan pengiriman jet ditunda selama sebulan. Lockheed Martin tidak mengomentari efek dari rintangan ini dan seberapa jauh hal itu telah berpengaruh pada program produksi F-35.


Lockheed Martin dan Pentagon telah menyelesaikan kontrak jumbo senilai US$30 miliar untuk mengirimkan hingga 389 unit F-35 untuk militer AS dan pelanggan internasional. Pesanan terdiri dari 145 unit Lot 15, 127 unit Lot 16, dan opsi 126 unit Lot 17 untuk dikirimkan ke Finlandia, Belgia, dan Polandia. Kanada juga baru saja menyelesaikan kesepakatannya untuk mendapatkan 88 unit F-35 Block 4, dengan pengiriman pertama diharapkan dilakukan pada tahun 2026.


Harga F-35A mencapai US$221 juta per unit ketika memasuki produksi seri akhir pada tahun 2007. Sejak itu, karena lebih banyak negara bergabung dengan program, volume manufaktur dan kemajuan teknologi telah membantu menurunkan biaya pesawat tempur generasi kelima ini menjadi US$79 juta per pesawat.


Terlepas dari kesulitan yang menghadang program pengembangan dan produksi, F-35 sejauh ini merupakan jet tempur generasi kelima paling laris dan paling banyak populasinya di dunia. Lain dari itu, kurang dari 200 unit F-22 Raptor telah dibuat. Pun jumlah penempur stealth Chengdu J-20 China juga diperkirakan mencapai 200-an unit, sementara dari Rusia, diperkirakan saat ini ada 10 unit Sukhoi Su-57 Felon yang telah beroperasi.


Sumber:


Aerotime


Air Force Technology


Indomiliter

Comments