Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

AU China operasikan pesawat AEW&C baru, varian KJ-200B



Telah beredar foto penampakan KJ-200B AEW&C yang ditingkatkan (upgrade). Diperkirakan, pesawat ini sudah ada dalam layanan AU China (PLAAF).

Ada rumor, bahwa itu bukan lagi pesawat AEW (Airborne Early Warning) murni, tetapi telah digabungkan dengan kemampuan ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintai).

Keluarga KJ-200 dikembangkan oleh perusahaan pembuat pesawat Shaanxi menggunakan platform pesawat angkut militer Y-8F-600.

Pesawat telah menggunakan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada (PWC) PW150B dan avionik Honeywell.

KJ-200 mengusung radar AESA di atas punggung pesawat yang secara visual mirip dengan sistem Saab Erieye dari Swedia serta terpasang kubah sensor ventral.

Debut publik pertama KJ-200 saat dilibatkan dalam parade militer Hari Nasional Republik Rakyat China pada 1 Oktober 2009.

Pada Februari 2017, Lockheed P-3 Orion Angkatan Laut AS dan KJ-200 secara tidak sengaja saling berdekatan di atas Laut China Selatan, jaraknya hanya 300 m satu sama lain.

Saat ini seri klasik KJ-200 telah diproduksi sebanyak 11 unit, dengan rincian lima digunakan oleh PLAAF dan enam seri KJ-200H digunakan PLA Navy.

Mengenai pesawat jenis AEW&C China diawali dengan kata KJ atau Kōng Jǐng (空警), (merupakan kependekan dari Kōng Zhōng Yù Jǐng (空中预警) yang berarti Peringatan Dini Lintas Udara).

Salain KJ-200, saat ini PLAAF mengoperasikan KJ-500 berbasis pesawat angkut Shaanxi Y-9 dan KJ-2000 menggunakan pesawat angkut jet Ilyushin Il-76.

Sumber:

Airspace Review

Comments