Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Korea Selatan Berhasil Menerbangkan Purwarupa KF-21 Boramae Berkursi Ganda, Prototype 004


Pada tanggal 20 Februari 2023 lalu, ROKAF (AU Korea Selatan) berhasil melakukkan penerbangan perdana dari purwarupa KF-21 berkursi ganda, Prototype 004. Penerbangan tersebut dilakukan bersama oleh DAPA (Defense Acquisition Program Administrations), KAI dan ROKAF.

Dipiloti oleh Mayor Joen Seung-Hyeon dari Squadron Uji dan Evaluasi ke 52 milik ROKAF (Air Force 52 Test & Evaluation Squadron), purwarupa tersebut diketahui terbang selama 34 menit mulai dari pukul 11:19 hingga pukul 11:53 waktu setempat di Pangkalan Udara Wing Uji Tempur ke-3 (3rd Air Force Training Wing). Dirinya mengungkapkan telah berhasil mendarat dengan selamat.

Berbeda dengan versi sebelumnya yang berkursi tunggal, Prototype 004 adalah versi kursi ganda dengan kokpit yang terbagi menjadi kokpit depan dan belakang untuk memperbolehkan dua orang kru (pilot dan kopilot/RSO/WSO) naik dalam satu pesawat.

Pesawat tersebut memiliki karakteristik dengan menambahkan kokpit di dekat depan badan pesawat (fuselage), yang merupakan bagian tengah yang tidak termasuk bagian sayap dan ekor pesawat. Akibatnya, ruang tangki bahan bakar internal agak sedikit berubah. Sisanya bentuknya masih sama seperti purwarupa sebelumnya yang berkursi tunggal.

Penerbangan perdana dari Prototype 004 yang dilakukan tanggal 20 Februari 2023 lalu. Berbeda dengan purwarupa sebelumnya yang berkonfigurasi kursi tunggal, Pada Prototype 004 ini memiliki konfigurasi kursi ganda dengan menambahkan avionik di kokpit belakang yang dimana, tentunya pihak KAI harus merombak tangki bahan bakar internal pesawat.

Dalam penerbangan ke perdana kali ini, Prototype 004 terbang dengan "tail arts" yang berbeda. Tail arts tersebut menunjukkan empat pesawat sedang terbang membubung ke langit secara bersamaat, persis seperti tail arts pada Prototype 003. Bedanya dengan Prototype 003, tail arts yang dipakai Prototype 004 berwarna kuning. 

Dilaporkan total ada enam purwarupa yang berhasil diproduksi. Prototype 001, 002, 003, dan 005 diproduksi dengan konfigurasi kursi tunggal, sementara Prototype 004 dan 006 diproduksi dengan konfigurasi kursi ganda. Versi kursi ganda dari KF-21 nantinya akan digunakan untuk misi pelatihan pilot baru. Dilaporkan 2 pilot uji dari TNI AU nantinya akan ikut serta pada uji terbang prototype kursi ganda kedua untuk memberikan masukkan dan evaluasi dalam pengembangan selanjutnya.

Penerbangan perdana pada Prototype 004 hari ini bertujuan untuk memeriksa stabilitas penerbangan awal dan hanya ada satu pilot di dalamnya. DAPA melanjutkan rencana mengenai kemungkinan uji terbang hingga Juni 2026, ketika pengembangan sistem unit Prototype 004 telah selesai. Kemungkinan rencana uji terbang mendatang adalah untuk mengkonfirmasi efek perbedaan bentuk dari uji avionik pada tipe kursi tunggal, uji coba radar penjejak elektronik aktif (AESA), dll.

Selain itu jika prototipe ke-5 dan ke-6 memulai uji terbang pada paruh pertama tahun ini, mereka akan melakukan uji terbang dengan total enam purwarupa di masa mendatang, memperluas area terbang yang dapat dilakukan dan terus memverifikasi kinerja dari keseluruhan prototype KF-21.


Sumber:

Kookbang Dema


Comments