Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Pesawat E-11A Angkatan Udara AS Jatuh di Afghanistan (Updated).


"Pesawat ini adalah salah satu dari hanya empat layanan yang beroperasi untuk memberikan fusi data kritis dan kemampuan komunikasi relay...."

Rinciannya masih terbatas, tetapi gambar dan rekaman video yang telah beredar di media sosial menunjukkan bahwa pesawat khusus milik Angkatan Udara AS, E-11A "Battlefield Airborne Communications Node", atau "BACN", telah jatuh di Afghanistan. Keadaan yang pasti mengenai insiden tersebut dan nasib dari para kru masih belum diketahui.

Pesawat dilaporkan terjatuh di sekitar distrik Dih Yak, provinsi Ghazni, Afghanistan, sekitar pukul 01:10 waktu setempat, Arif Noori, juru bicara pemerintah provinsi, mengatakan kepada The Associated Press. Noori masih belum bisa mengidentifikasi mengenai jenis pesawat ataupun siapa pemiliknya, dan ada laporan awal bahwa pesawat tersebut merupakan bagian dari armada jet penumpang milik Ariana Afghan Airlines, maskapai berbendera negara tersebut terlibat. Ariana sudah membantah laporan tersebut pada saat gambar dan rekaman video, yang jelas menunjukkan badan pesawat E-11A yang terbakar, serta nomor seri yang sesuai di ekornya, 11-9358, muncul.








"Komando Pusat AS sudah mengetahui laporan mengenai kecelakaan pesawat milik AS di Afghanistan," kata Mayor Beth Riordan, juru bicara Komando Pusat AS, dalam sebuah pernyataan menurut berbagai media outlet. "Kami sedang memantau situasi dan akan memberikan informasi tambahan apabila memungkinkan."



Taliban, yang mengendalikan kekuasaan wilayah distrik Dih Yak, mengklaim bahwa mereka menembak jatuh pesawat dan menewaskan seluruh kru di dalamnya, termasuk seorang "perwira tinggi CIA." Tidak ada yang mendukung pernyataan ini dan, meskipun ada desakan dan pernyataan skeptis dari berbagai kelompok, E-11A memang bukanlah pesawat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi intelijen (Intelligence-Gathering).



Angkatan Udara memiliki total sekitar empat E-11A, termasuk salah satunya yang sekarang telah jatuh. Pesawat tersebut berbasis dari jet bisnis Bombardier BD-700 Global Express, yang dikerahkan di post terdepan wilayah Afghanistan, dan ditempatkan di Skuadron Tempur Elektronik Ekspedisi ke 430 (430th Expeditionary Electronic Combat Squadron) di Pangkalan Udara Kandahar. 

Pesawat-pesawat tersebut membawa sebuah muatan bernama, "Battlefield Airborne Communications Node (BACN)", yang memungkinkan mereka untuk bertindak sebagai "simpul" komunikasi udara yang sangat terspesialisasi yang dapat dengan cepat menggeser informasi ke, dan, dari, berbagai platform dan pasukan yang ada di darat. Ada juga tiga drone EQ-4B Global Hawk yang membawa paket BACN. 

Sejumlah kecil platform BACN menjadikannya definisi yang sangat tinggi dari aset bernilai tinggi, tetapi dengan kepadatan rendah.



Hilangnya E-11A terjadi di tengah banyaknya lonjakan serangan udara terhadap basis-basis utama dari Taliban, bahkan ketika pemerintah AS sedang berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan damai dengan kelompok tersebut, termasuk di dalamnya mengenai penarikan pasukan Amerika. Pesawat militer AS setidaknya telah menghabiskan sekitar 7.423 amunisi - jumlah yang sudah mencakup bom dan rudal - selama beroperasi di Afghanistan pada periode 2019, angka tertinggi sejak tahun 2011, menurut Komando Sentral Angkatan Udara AS (USAF Central Command). Hal ini mengikuti tren yang setidaknya berasal dari tahun 2018, dimana pesawat Amerika telah menggunakan setidaknya sekitar 7.362 amunisi.

BACN telah menjadi bagian penting dari ribuan serangan yang dilakukan oleh pasukan koalisi AS, termasuk yang ke 7.000 pada tahun 2016 saja, menurut perhitungan dari Angkatan Udara AS. Pada 14 Februari 2017, salah satu E-11A yang bertugas berhasil memecahkan penerbangan sorti BACN nya yang ke-10.000 di Afghanistan.

Fox News melaporkan bahwa ada lima orang di dalam E-11A pada saat kejadian, menurut pejabat AS, tetapi masih belum jelas apakah ada yang selamat. Para pejabat yang sama telah membantah klaim Taliban bahwa kelompok tersebut telah menembak jatuh pesawat E-11 tersebut.

Jenderal David Goldfein, Kepala Staf Angkatan Udara AS, kini telah secara terbuka mengkonfirmasi bahwa E-11A benar-benar jatuh di Afghanistan, tetapi masih belum memberikan rincian tentang keadaan di sekitar daerah tersebut.



Ada kemungkinan bahwa pesawat mungkin telah berusaha untuk melakukan pendaratan darurat dan pasti meluncur di tanah sebelum sampai ke titik pendaratan terakhirnya. Sementara tidak ada bukti bahwa Taliban menembak jatuh pesawat tersebut, itu akan terkena serangan dari kelompok itu setelah kecelakaan itu. 

Gambar-gambar tambahan dan grafik yang dilaporkan dari lokasi kecelakaan menunjukkan apa yang tampaknya merupakan tubuh salah seorang anggota kru yang terbakar parah . Ada juga foto-foto yang telah beredar secara online yang memperlihatkan dua mayat yang sedang ditutupi selimut.



Pasukan AS untuk Afghanistan (U.S. Forces Afghanistan/USFOR-A), kini juga mengkonfirmasi mengenai insiden kecelakaan E-11A dan membantah bahwa Taliban telah menembak jatuh pesawat tersebut. Masih belum ada rincian pasti mengenai penyebab kecelakaan dan nasib semua anggota kru, namun menurut informasi sementara, tim berhasil menyelamatkan beberapa mayat dari pesawat tersebut dan masih melakukan investigasi lebih lanjut.



Taliban mengklaim bahwa mereka telah mengamankan lokasi kecelakaan dan sedang mencari dua kemungkinan selamat dari kecelakaan itu. Tidak ada pembaruan lebih lanjut dari pemerintah AS tentang insiden ataupun status awak pesawat.

Sumber:

The Drive The War Zone

Original Foto Footage by:

DVIDS Hub

Comments