Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Rusia Tolak Bantuan AS untuk Evakuasi Awak Soyuz MS-22


Badan Antariksa Rusia Roscosmos tolak bantuan Amerika Serikat (AS) untuk mengevakuasi awak Soyuz MS-22 kembali ke Bumi. AS menawarkan bantuan untuk mengevakuasi awak Soyuz MS-22, setelah mengalami kebocoran sistem pendingin di luar angkasa. 

“Mereka (Amerika Serikat) menawarkan berbagai pilihan bantuan, termasuk menggunakan pesawat ruang angkasa mereka untuk mengembalikan kosmonot kita ke Bumi. Namun, hari ini kami tidak diperlukan bantuan ini,” kata kepala Roscosmos Yury Borisov saat wawancara dengan Saluran TV Rossiya-24 dikutip dari laman TASS, Selasa (27/12/2022). 

Pada 15 Desember 2022, terjadi penurunan tekanan di loop pendingin eksternal pesawat ruang angkasa berawak Soyuz MS-22 saat kosmonot Rusia sedang mempersiapkan perjalanan ruang angkasa. Inspeksi visual pesawat ruang angkasa dari pos orbit mengkonfirmasi kebocoran cairan pendingin, sehingga perjalanan ruang angkasa dibatalkan.

Seperti yang dilaporkan oleh badan antariksa Rusia, pengendali penerbangan Roscosmos melakukan serangkaian tes sistem pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22. Di antaranya tes sistem kontrol propulsi yang melibatkan aktivasi jangka pendek dari pendorong berlabuh dan sikap. 

Tes itu mengungkapkan bahwa tidak ada kesalahan lain yang ditemukan. Pada 18 Desember, permukaan luar pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 diperiksa dengan bantuan kamera di stasiun ruang angkasa.

Analisis data yang dikirimkan ke Bumi membantu mendeteksi potensi kebocoran di kompartemen instrumentasi atau peralatan pesawat ruang angkasa. Menurut data awal, kerusakan bisa disebabkan oleh mikrometeoroid atau puing-puing luar angkasa yang menghantam loop pendingin eksternal. 

Pada 27 Desember 2022 sekelompok ahli Rusia berkumpul untuk membahas nasib pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22, tetapi tidak ada keputusan akhir yang akan dibuat. Diketahui pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 kehilangan sistem pendingin karena kerusakan dan para teknisi sedang mengevaluasi implikasinya.

“Pertemuan dijadwalkan besok, tetapi keputusan akhir belum akan diambil untuk saat ini. Akan ada laporan dari spesialis teknis dan keputusan teknis dibuat mengenai tindakan lebih lanjut dan bagaimana program penerbangan harus diubah,” kata Direktur Program Luar Angkasa Berawak Roscosmos, Sergey Krikalyov.

Sumber:


Comments