Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Jerman Teken Kontrak Borong 35 Jet Tempur Siluman F-35 Amerika



Jerman telah resmi menandatangani kesepakatan untuk membeli 35 unit jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS). Langkah Berlin ini bagian dari perombakan militernya setelah invasi Rusia ke Ukraina. 

Teken kontrak pembelian jet tempur yang diklaim tercanggih di dunia ini berlangsung hari Rabu.

"Program F-35 Jerman akan memastikan kelanjutan dari komitmen aliansi Jerman dan menjamin pencegahan yang kredibel NATO di masa depan,” kata Kedutaan AS di Berlin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Local, Kamis (5/2/2022).

Menurut kontrak, 35 jet tempur yang dipesan harus dikirim antara 2026 hingga 2029. 

Berlin telah mengumumkan pada bulan Maret rencana pembelian pesawat yang dibuat oleh Lockheed Martin itu untuk menggantikan armada jet tempur Tornado yang sudah tua. 

Tetapi Kementerian Pertahanan di Berlin awal bulan ini mengemukakan kekhawatiran tentang rencana tersebut, memperingatkan "penundaan dan biaya tambahan" dalam akuisisi hampir €10 miliar, dalam sebuah surat kepada komite anggaran Parlemen. 

Parlemen Jerman masih memutuskan untuk terus maju dan menyetujui akuisisi puluhan jet tempur F-35 pada hari Rabu.

“Kemitraan pertahanan Jerman-AS tidak pernah sekuat ini dan merupakan pilar utama kemitraan transatlantik NATO,” lanjut pernyataan Kedutaan Amerika. 

Biaya pembelian jet berasal dari investasi €100 miliar yang direncanakan untuk angkatan bersenjata, yang diungkapkan setelah pecahnya perang Ukraina dalam upaya untuk merombak militer Jerman yang kekurangan dana. 

Dengan latar belakang invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, aliansi pertahanan NATO juga telah merevisi pengeluaran yang direncanakan untuk tahun mendatang, di mana negara-negara menyepakati anggaran yang jauh lebih tinggi. 

Menurut aliansi NATO, anggaran sipil akan meningkat sekitar 28 persen menjadi €370,8 juta pada tahun 2023, sedangkan anggaran militer akan meningkat sekitar 26 persen menjadi €1,96 miliar. 

Menyambut keputusan itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan anggaran yang lebih tinggi merupakan ekspresi dari "ambisi yang lebih besar" dari aliansi. 

"Hanya bersama-sama kita dapat menawarkan keamanan kepada penduduk negara-negara NATO di dunia yang lebih berbahaya," katanya. 

Saat ini, anggaran sipil dan pertahanan NATO berjumlah sekitar €1,8 miliar. 

Menurut dokumen aliansi, AS sendiri menghabiskan USD822 miliar (€769 miliar) untuk anggaran pertahanannya tahun lalu, sementara Jerman menggelontorkan €55,6 miliar untuk militernya--dan akan menghabiskan lebih dari €100 miliar. 

Kedua negara ini akan menjadi penyumbang anggaran terbesar NATO di tahun mendatang, dengan masing-masing menyumbang 16,3 persen dari total anggaran.

Sumber:

Muhaimin. "Jerman Teken Kontrak Borong 35 Jet Tempur Siluman F-35 Amerika." Sindonews. Diakses pada tanggal, 15 Desember 2022

AFP News. "Germany signs contract to buy 'world's most advanced' fighter jets." The Local. Diakses pada tanggal, 15 Desember 2022

Comments