Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

TNI AU Aktifkan Kembali Skadron Pendidikan Pesawat Terbang Tanpa Awak


Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meresmikan pengaktifan kembali Skadron Pendidikan 103 Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wingdik 100/Terbang.

Pengaktifan kembali Skadron Pendidikan 103 itu tertuang dalam keputusan KSAU Nomor KEP-159-IV 2023. Upacara peresmian dilakukan di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, dengan dipimpin oleh KSAU langsung, Selasa (22/8).

Mengutip dari situs Airspace Review, sebelumnya pemilihan Lanud Wiriadinata sebagai pusat Skadik ini dinilai sangatlah ideal. Mengingat Skadik sebelumnya, Lanud Supadio memiliki banyak "traffic" atau lalu lintas udara dengan operasi penerbangan militer, mengutip pernyataan dari Dankodiklatau Marsdya TNI Tedi Rizalihadi.

“Skadik 103 ini kita aktifkan kembali, yang semula Skadik 103 PTTA dititipkan di Skadron Udara 51 Lanud Supadio Pontianak dinilai kurang ideal untuk pelaksanaan pendidikan, terlebih terbentur dengan kegiatan operasi penerbangan Lanud Supadio itu sendiri,”

Ditambahkan bahwa Lanud Wiriadinata memiliki kondisi wilayah yang sangat strategis, training area yang aman, panjang landasan yang ideal, trafik penerbangan yang jarang, fasilitas yang lengkap, dan iklim yang bersahabat.

“Kondisi-kondisi ini sehingga sangat ideal untuk menunjang pelaksanaan operasi pendidikan maupun latihan penerbangan,” tutur Dankodiklatau.

Dalam upacara peresmian tersebut, Fadjar mengatakan penggunaan pesawat terbang tanpa awak menjadi game changer dalam pertempuran modern beberapa tahun belakangan.

Ia mencontohkan beberapa pertempuran yang memanfaatkan pesawat terbang tanpa awak.

"Di mana PTTA memiliki peranan krusial seperti pada konflik di Afghanistan, konflik antara Armenia-Azerbaijan hingga konflik antara Ukraina-Rusia," kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8).

Fadjar mengatakan pengaktifan kembali Skadik 103 untuk mengoptimalkan perkembangan PTTA. Keberadaan Skadik 103 disiapkan secara khusus sebagai sekolah lanjutan bagi penerbang PTTA.

Fadjar merasa optimis dengan kesiapan satuan, alutsista, dan sarana-prasarana pendukung lain. Ia menyebut Skadik 103 siap bergabung di jajaran operasional TNI AU untuk melaksanakan tugas.

Dalam upacara itu, Fadjar juga menyampaikan selamat kepada Mayor Pnb Yudisthira sebagai Komandan Skadik 103.

"Amanah yang telah dipercayakan kepada komandan adalah tanggung jawab dan tugas yang tidak ringan. Saya yakin dan percaya dengan latar belakang pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, komandan dapat mempimpin satuan ini dan menjalankan fungsinya dengan baik, aman dan lancar," kata Fadjar.

Mengenai drone yang nantinya akan dipakai untuk melatih kadetnya sendiri, diketahui TNI AU nantinya akan melengkapi Skadik 103 dengan armada UAV-D/LH-D yang dipasok oleh PT Indo Pacific Communication & Defense (IPCD).

Comments