Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Beredar foto model skala pembom siluman China, diduga H-20


Beredar sebuah foto yang menunjukkan model skala dari pembom siluman yang sedang dikembangkan oleh pabrik pesawat Xian (AVIC Group) untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF).

Media lokal China menyebutkan foto ini diambil dari Changchun Airshow yang dilaksanakan pada 27 Juli 2023 lalu di Changchun, Provinsi Jilin, Tiongkok timur laut.

Sejumlah pihak menduga, ini adalah model skala dari pembom H-20.

Mengenai H-20 (Hōng-20), pengembangannya sendiri mulai terungkap pada 2016.

Bahkan beredar rumor penerbangan perdananya dilakukan pada 2022 lalu, namun sampai saat ini belum terungkap secara pasti kebenarannya.

Kehadiran H-20 akan menjadi pesaing terdekat bomber B-21 Raider dari Amerika Serikat yang kini sedang bersiap-siap melaksanakan penerbangan perdananya.

H-20 juga mengadopsi desain sayap terbang (flying wing), dan masukan udara (air intake) berada di atas berada di sisi samping belakang kokpit.

Sebagai tenaga penggerak, H-20 menggunakan empat turbofan non afterburner WS-10A, yang diperkirakan memiliki radius tempur antara 8.000-12.000 km.

Dengan jangkauan jauhnya, H-20 digadang mampu menyasar pangkalan militer Amerika Serikat di Guam hingga Hawaii. H-20 juga dapat menusuk hingga ke pesisir utara daratan Australia.

Pesawat dapat membawa muatan bom atau rudal jelajah baik berhulu ledak konvensional atau nuklir dengan kisaran berat 10-20 ton.

Dengan hadirnya H-20, China masuk ke dalam tiga negara pembuat pembom siluman.

Selain Amerika Serikat dengan Northrop Grumman B-21-nya, Rusia juga sedang mengembangkan PAK-DA yang digarap Biro Desain Tupolev.

Sumber:

Airspace Review

Comments