Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Render 3D dari gambar siluet NGAD milik Skunk Works mulai muncul di internet



Pada tanggal 03 Juli 2023 lalu, penulis sempat memposting seputar gambar siluet dari NGAD dengan judul "SKUNK WORKS MULAI MEMPOSTING "GAMBAR VEKTOR" YANG HILANG DARI NGAD" di blog.

Tiga hari kemudian, situs dari majalah penerbangan paling "sepuh" di Indonesia, Airspace Review (versi 'reborn' dari Angkasa Online), mengupload versi render dari siluet NGAD yang diposting oleh Skunk Works dan Lockheed Martin di akun Instagram resminya.

Airspace Review mendapat render 3D tersebut (yang sebenarnya adalah 'fanart') dari platform sosial media Twitter. Berdasarkan dari render yang diupload tersebut, diperkirakan NGAD nantinya bakalan memiliki bentuk yang lebih kecil dari penempur siluman F-22 Raptor.

Detail dari artikel Airspace Review tadi kurang lebih adalah sebagai berikut:

============================================================

Beredar rendering NGAD, tanpa ekor dan mungkin pesawatnya berukuran lebih kecil dari F-22

Lockheed Martin beberapa hari lalu mengunggah siluet jet tempur generasi keenam yang dibuat oleh divisi rancang bangunnya, Skunk Works.

Siluet untuk rancangan Next Generation Air Dominance (NGAD) tersebut merupakan siluet dua dimensi yang memperlihatkan pesawat dari posisi atas atau dari posisi tampak punggung.

Sangat sederhana karena siluet tersebut hanya berupa garis putih di atas bidang hitam dan hanya diberi tambahan siluet bentuk kanopi berwarna putih.

Beberapa hari kemudian, beredar lagi di Twitter, berupa sketsa atau rendering yang diduga diterjemahkan dari siluet awal yang dibagikan Lockheed Martin.

Entah apakah ini adalah rendering yang sesungguhnya dari Lockheed Martin atau bukan.

Namun yang jelas, bila ini benar, konsep NGAD dari Lockheed Martin telah menghilangkan bagian sayap ekor tegak, seperti halnya konsep flying wing. Sebagian pihak menduga, ukuran pesawat tampaknya akan lebih kecil dari F-22 Raptor.

Rancangan seperti ini tampaknya akan jadi salah satu pakem untuk desain jet tempur generasi keenam.

Dalam rendering-rendering yang sebelumnya beredar di dunia maya, Boeing sebagai saingan dari Lockheed Martin, juga membuat rancangan yang kurang lebih sama.


Menurut informasi yang dikeluarkan oleh USAF sebelumnya, Angkatan Udara AS akan membuat keputusan akhir tentang desain jet tempur NGAD pada tahun depan.

Sedikitnya akan ada dua kontraktor yang akan masuk ke final untuk kemudian ditentukan pemenangnya.

Tiga kontraktor utama disebut-sebut akan maju dalam kompetisi NGAD, yaitu Lockheed Martin, Boeing, dan Northrop Grumman.

Pada Mei tahun ini, Angkatan Udara merilis permintaan kontrak rahasia untuk fase rekayasa, manufaktur, dan pengembangan (EMD) dari program NGAD ini.

============================================================


Sumber:

Airspace Review

Comments