Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Serangkaian Produksi Dari Pesawat MC-21 Akan Segera Dimulai Pada Tahun 2020 Mendatang.



Serangkaian produksi dari jet komersial MC-21 akan dimulai pada tahun 2020, kata juru bicara dari wakil perusahaan Rostec mengatakan.

"Serangkaian perakitan pesawat akan dimulai pada tahun 2020. Di tahun 2021, pengiriman pertama MC-21 kepada konsumen sudah direncanakan," kata perwakilan resmi dari perusahaan mengatakan.

Pada bulan Agustus, Deputi Perdana Menteri Rusia, Yuri Borisov mengatakan bahwa serangkaian produksi dari jet penumpang MC-21 diharapkan akan dimulai pada tahun 2021.

Pada bulan November, Valery Okulov, Advisor untuk Direktur Umum dari perusahaan United Aircraft Corporations (UAC) Rusia mengatakan, bahwa UAC berencana untuk memproduksi sekitar 6 pesawat penumpang di tahun 2021 dan dua kali lipat di tahun 2022, membawa hasil akhir sekitar 75 pesawat di tahun 2025.

"Direncanakan untuk di produksi sebanyak enam pesawat di tahun 2021, dua belas di tahun 2022, dan 25 di tahun 202. Direncanakan juga membawa MC-21 menjadi hasil akhir sekitar 72 pesawat per tahun di tahun 2025," dirinya mengatakan.

Direktur Utama dari UAC, Yuri Slyusar mengatakan pada pertengahan November bahwa, perusahaan berencana untuk menggenjot produksi dari pesawat penumpang jarak medium lorong-tunggal MC-21 menjadi 120 pesawat per tahun. Sejauh ini, perusahaan tersebut mampu memproduksi sekitar 70 pesawat tipe tersebut per tahun. 

Tentang Proyek MC-21.



MC-21 adalah pesawat penumpang jarak-medium lorong-tunggal buatan Rusia, pesawat ini di kembangkan dan di produksi oleh Irkut Corporation (dengan UAC sebagai mayoritas Stakeholder). MC-21-300 (berkonfigurasi tempat duduk penumpang sekitar 163 hingga 211) melakukan penerbangan perdana pada pada akhir Mei 2017. Pesawat ini direncanakan untuk di produksi menjadi lebih dari dua modifikasi, bernama MC-21-200 berkonfigurasi tempat duduk dari 132 hingga 165 penumpang dan MC-21-400 dengan lebih dari 250 tempat duduk.

Pesawat tersebut saat ini sedang menjalani serangkaian uji coba dan akan di sertifikasi di Rusia pada tahun 2020 mendatang. Sertifikasi dari Rusia nantinya kemudian di validasi untuk pasar Eropa. Portofolio perusahaan termasuk pemesanan untuk 175 pesawat MC-21, dengan klien terbesar adalah maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot, yang telah memiliki kontrak untuk 50 unit dari tipe pesawat tersebut.

Sumber:

TASS

Comments