Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Fakta Singkat Rudal Balistik Milik Jerman: Roket V-2

Foto dari roket V-2 yang akan diluncurkan dari daerah Saxony.

V -2 adalah “nenek moyang” dari ICBM (Intercontinental Ballistic Missile = Rudal Balistik Antar-Benua) yang mulai diproduksi pada tanggal 16 Maret 1942. Roket ini sekaligus menjadi senjata ciptaan manusia pertama yang mampu terbang menembus atmosfer. V-2 dirancang untuk membawa hulu ledak seberat 975 kg dan dengan daya jelajah sejauh 200 mil (321 km).


Layout dari roket V-2.

Roket V-2 sangatlah menakutkan, dikarenakan senjata ini mampu meluncur dengan kecepatan sekitar 2500 mph (lebih dari sekitar 4000 km/jam) sehingga hampir sangat mustahil untuk di-intercept (diintersepsi atau dicegat) atau ditembak jatuh oleh pesawat-pesawat milik RAF (Royal Air Force = Angkatan Udara Kerajaan Inggris & Britannia Raya). Jadi meskipun sebenarnya tingkat akurasi dari roket V-2 sangat rendah, namun senjata ini mampu menimbulkan kepanikan massal yang luar biasa ketika diluncurkan ke arah sebuah kota.


Skema roket V-2 oleh US Army.

Selama perang, Jerman telah berhasil meluncurkan lebih dari 3000 roket V-2 dan membunuh lebih dari 7000 orang, baik dari penduduk sipil maupun dari militer. Meskipun roket V-2 memiliki semua kehebatan ini, namun hasil yang dicapai V-2 tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan Jerman sehingga lagi-lagi senjata ini dipandang sebagai salah satu senjata yang sangat tidak cukup efektif pada waktu itu.


Gambar dari Von Braun, pencipta dari roket V-2 bersama dengan tim insinyur dan pendukung program V-2 dari Wehrmacht di pusat uji coba Peenemunde.

Sumber:


Darmawan, Daud Muhammad. 2011. “Kumis Sang Fuhrer: 100 Lebih Fakta Lain tentang Adolf Hitler, Jerman, dan Perang Dunia II”. Yogyakarta: Penerbit Narasi.


Rare Historical Photo


Wikipedia

Comments