Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Mendominasi Perang Udara, Ukraina Akui Kedigdayaan Jet Tempur Terbaru Rusia

Jet tempur generasi baru meningkatkan dominasi Rusia dalam pertempuran udara di zona konflik Ukraina timur. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior Ukraina. 

Ini adalah perubahan yang berpotensi mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya karena ketidakmampuan Rusia untuk mencapai superioritas udara total selama perang telah menjadi kunci keberhasilan Ukraina di medan perang. 

Sebelumnya dalam pengarahan minggu lalu dengan wartawan, seorang pejabat Barat meremehkan kekhawatiran tersebut, menyatakan bahwa kemampuan Rusia untuk mengendalikan langit telah dibatasi oleh pertahanan udara dan rudal darat-ke-udara.

"Kami tidak melihat perubahan besar dalam situasi itu," kata pejabat itu. 

Namun pejabat senior di Kiev, yang berbicara secara eksklusif kepada ABC News, mengatakan Rusia telah mengganti model pesawat lamanya dengan Su-35 yang lebih modern. 

"Su-35 dilengkapi dengan radar yang sangat efektif dan roket jarak jauh," terang pejabat itu, dan Rusia menggunakan pesawat ini untuk menyerang jet Ukraina di udara serta untuk operasi dukungan darat. Ukraina, kata pejabat itu, tidak memiliki kemampuan untuk melawan ancaman ini.

“Superioritas udara (Rusia) adalah risiko nyata,” kata pejabat itu, menambahkan bahwa lebih banyak sistem pertahanan udara dari AS dan sekutunya saat ini menjadi prioritas nomor 1 untuk Ukraina, seperti dikutip dari ABC News, Selasa (28/3/2023). 

Dua pejabat Ukraina lainnya mengkonfirmasi bahwa dominasi Rusia atas langit di atas zona pertempuran adalah masalah utama, dengan satu pejabat mengklaim Rusia memiliki pesawat 12 kali lebih banyak daripada Ukraina. 

"Ini adalah masalah," kata seorang pejabat. “Apa yang terus kami katakan kepada Amerika adalah bahwa pada akhirnya, tidak ada solusi lain selain memberi kami jet tempur (Barat),” sambungnya. 

Pejabat senior Ukraina yang berbicara dengan ABC News menyarankan sekarang ada lebih banyak penerimaan di Kiev bahwa bantuan militer AS harus difokuskan pada prioritas lain seperti sistem pertahanan udara dan penyediaan amunisi artileri. 

Pejabat itu mengakui bahwa pasokan jet tempur modern, serta misil yang menyertainya, akan membutuhkan "uang dalam jumlah besar" dan itu hanya dapat datang dari AS dengan mengorbankan jenis bantuan militer lainnya. 

Pemerintahan Biden sejauh ini menolak seruan untuk memasok Ukraina dengan jet tempur F-16. Saat ditanya apakah dia terbuka untuk gagasan itu pada bulan Januari lalu, Biden mengatakan "tidak." Diskusi sedang berlangsung antara Ukraina dan negara-negara NATO tentang pasokan pesawat tempur modern.

Dua pilot Ukraina telah ambil bagian dalam penilaian simulator penerbangan di Arizona untuk memastikan berapa banyak pelatihan yang mereka perlukan jika mereka beradaptasi dengan jet tempur Barat. 

Pensiunan Kolonel Steve Ganyard, yang juga merupakan kontributor ABC News, mengatakan dia percaya superioritas udara Rusia sebagian besar akan turun hanya hitungan angka. 

"Terkadang kuantitas bisa lebih baik daripada kualitas," kata Ganyard. 

"Menjadi kekurangan pesawat dan sistem anti-pesawat membuat Ukraina semakin tidak menguntungkan," imbuhnya. 

Pekan lalu Slovakia mengatakan telah menyerahkan empat Jet tempur MiG-29 era Soviet dari 11 jet yang telah dijanjikan ke Ukraina. Polandia juga berjanji akan memasok sejumlah jet tempur Mig ke Ukraina. 

Dalam perjalanan ke London bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membuat permohonan publik untuk jet tempur Barat.

Sumber:

ABC News

Sindonews

Comments