Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Textron Scorpion, Salah Satu Peserta Kompetisi OA-X



Kompetisi pesawat observasi dan serang, atau pesawat COIN (Counter Insurgency) Angkatan Udara Amerika Serikat menghangat setelah Kongres mengalokasikan budget untuk proyek OA-X. Senator John McCain, yang saat ini dirawat di rumah sakit karena kanker otak adalah salah satu pendukung program ini.
Didukung anggaran, AU AS pun mulai serius melakukan eksperimen untuk OA-X. Textron mengikutsertakan jet ringan Scorpion dan pesawat AT-6 Turboprop, sementara Sierra-Nevada dan Embraer menawarkan A-29 Super Tucano. Kedua perusahaan berkumpul di Holloman AFB dimana AU AS akan menguji parameter baku dan perusahaan peserta akan mengikutsertakan andalannya untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Bila melihat desainnya, Textron Scorpion memang unik. Bagian depannya cukup konvensional, dengan hidung yang kecil dan kaca kokpit bubble berukuran besar. Tepat di belakang kokpit langsung terbentang sayap yang lurus, menandakan bahwa Scorpion merupakan pesawat yang didesain untuk terbang dalam kecepatan subsonik.
Di bawah sayap terdapat inlet di tiap sisi untuk memasok udara bagi dua mesin Honeywell TFE371 turbofan non-afterburner dengan daya dorong 4.000 pon sebuahnya sehingga Scorpion bisa melesat dengan kecepatan 833km/ jam atau Mach 0,65. Mesin ini bisa menenggak bahan bakar Jet-A, JP-5 dan JP-8.
Yang unik, di antara kedua mesin tidak dibiarkan lempeng, tetapi justru dibuat ruang (internal bay) yang bisa dipasangi berbagai macam perangkat sesuai kebutuhan misi, menjadikan Scorpion sebagai pesawat taktis modular. Untuk patroli di darat dan maritim bisa dipasang sistem kamera elektro optik yang lebih canggih, atau pasang saja fuel bladder tambahan bila mau durasi misi
lebih jauh. Pada bagian belakang ada dua sirip tegak yang terpasang pada sudut ke arah luar, dan sirip ekor. Untuk kokpit, walaupun dibanderol murah, sistem avionik Genesys yang terpasang menyediakan tiga MFD (Multi Function Display) berukuran besar yang mendominasi kokpit, berikut HUD (Head Up Display) untuk pilot.
Textron Scorpion tidak menggunakan radar pada konfigurasi standarnya, melainkan hanya mengandalkan bola elektro optik L3 Communications Wescam MX-15 yang merupakan gabungan kamera termal, FLIR (Forward Looking Infra Red), Laser Rangefinder, Laser designator, dan laser spot tracker. Bola elektro optik ini terpasang di bawah hidung dan dapat ditarik masuk bila tidak digunakan.
MX-15 memiliki kemampuan untuk mengarahkan beragam senjata pintar berpemandu laser seperti rudal antitank AGM-114 Hellfire dan bom Paveway. Secara total, Scorpion bisa membawa senjata pada enam hardpoint di sayap dengan titik paling dekat dengan fuselage merupakan wet station yang bisa dipasangi tangki bahan bakar cadangan. Total 3.000kg persenjataan bisa dibawa.
Jika tak puas dengan MX-15, Scorpion sudah diuji dengan pemasangan sistem radar untuk sasaran darat Thales I-Master GMTI/ SAR (Synthethic Aperture Radar) dengan jangkauan 100 mil di sasaran darat ataupun laut.

Sumber: http://arcinc.id/?p=1371

Comments