Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb

Pesawat Latih T-50i "Golden Eagle" Lanud Iswahjudi Jatuh di Blora, Jawa Tengah (2022)



Pada tanggal 18 Juli 2022 sebuah pesawat milik TNI AU hilang kontak di sekitaran daerah Blora, Jawa Tengah.


Pesawat dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 19:25 WIB malam waktu setempat, pesawat diduga sedang melakukan latihan terbang malam. 


Menurut keterangan sementara, pesawat yang hilang kontak bertipe latih lanjut T-50I "Golden Eagle" buatan konsorsium Korea KAI, bekerja sama dengan PTDI dan berkode registrasi TT-5009. Saat ini tim dari Lanud Iswahyudi sedang melakukan pencarian pesawat tersebut.


Update (18 Juli 2022, 21:43 WIB):


  • Stasiun radio lokal "Radio Suara Surabaya" mengabarkan bahwa seorang saksi mata melihat pesawat T-50i yang hilang tersebut, tim pencari dari Lanud Iswahjudi dilaporkan sudah berada di tempat kejadian. keterangannya sebagai berikut: "21.43: Agus warga Nginggil Blora Jawa Tengah kepada Radio Suara Surabaya mengatakan, sekitar pkl 19.00 WIB ada informasi mengenai pesawat jatuh. Beberapa warga mengaku mendengar suara keras. Ia pun bergegas ke TKP pesawat jatuh tersebut. Menurut Agus ,aat ia datang, pesawat sudah dalam kondisi hancur. Untuk penumpang belum diketahui kondisinya. Lokasinya ada di tengah hutan, jauh dari pemukiman warga. Sudah ada petugas di lokasi. (odp-pr)"


Update (19 Juli 2022, 08:08 WIB):


  • Sebuah video amatir mengenai jatuhnya T-50i berkode ekor (TT-5009) berhasil diunggah oleh kanal Youtube "Hobby Militer."

  • Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/Blora, Letkol. Inf. Andy Soelistyo Kurniawan Putro memastikan ada korban gugur dalam peristiwa terjatuhnya pesawat tempur milik TNI AU. Hal tersebut diungkapkannya usai mengikuti proses evakuasi terjatuhnya pesawat Skadron 15 Lanud Iswahjudi, Madiun di wilayah desa Nginggil, kecamatan Kradenan, kabupaten Blora, pada Senin (22/07/2022) malam. Andy menyebut evakuasi sendiri dihentikan untuk sementara waktu karena kondisi sudah gelap serta medan di area lokasi terjatuhnya pesawat sangat sulit.



  • Pesawat diduga meledak pada saat hilang kontak sebelum pada akhirnya mulai jatuh pada Senin malam. Seorang warga bernama Supodo (62) mengaku melihatnya di sekitar tempat pertapaan di hutan desa Nginggil.



  • Penampakan puing-puing pesawat T-50i yang jatuh pada Senin malam masih terlihat berada di lokasi kejadian. Terlihat sisa-sisa dari roda pendarat (landing gear) dan serpihan lainnya dari T-50i yang berhasil terekam oleh warga setempat.



Update (19 July 2022, 09:37 WIB):

  • Pesawat diawaki oleh satu penerbang dan sedang melakukan latihan Night Tactical Intercept pada Senin (18/7/2022) malam. Pesawat sebelumnya sempat melakukan kontak dengan Flight Director pada pukul 19:25 malam, sebelum pada akhirnya hilang kontak dan terjadi kecelakaan sesaat kemudian.

  • Korban diketahui bernama Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, seorang Perwira Penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Terbang (Sekbang) TNI AU tahun 2017. Korban meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita.

Update (19 July 2022, 18:20 WIB):

  • Korban telah dikonfirmasi bernama Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, seorang Perwira Penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Terbang (Sekbang) TNI AU tahun 2017. Korban meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita. Sesuai dengan perkataan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).

Foto Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi (Sumber: Dispen TNI AU).


Update (19 Juli 2022, 23:26 WIB):

  • Akun resmi TNI AU merilis keterangan resmi mengenai keadaan jenazah korban setelah resmi teridentifikasi:


  • Kronologi menjelaskan bahwa dua pesawat lepas landas pada pukul 18:24 WIB, TT-5009 berada di belakang pesawat "Lead." 30 menit kemudian sekitar pukul 19:07, TT-5009 sempat membroadcast "Blind" terhadap pesawat Lead untuk meminta menurunkan ketinggian dikarenakan TT-5009 tidak bisa mengidentifikasi pesawat yang menjadi Flight Leader. TT-5009 mengalami "Lost Contact" sesaat setelah membroadcast "Blind." Ketinggain terakhir diduga berada di sekitaran 4000-6000 kaki (4000-6000 ft) dikarenakan pesawat dalam keadaan posisi akan mendarat.

  • TNI AU membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU), untuk menyelidiki penyebab kecelakaan T-50i TT-5009.

Update: (20 Juli 2022, 08:25 WIB):

  • Sebuah akun bernama Dman, seorang anggota dari grup aeromodelling KAI (Komunitas Aeromodelling Indonesia) di Facebook, menemukan sebuah serpihan yang diduga sebagai mesin General Electric F404 yang merupakan bagian dari T-50I TT-5009.




Update (20 Juli 2022, 22:48 WIB):

  • Menurut keterangan Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, dalam setiap melakukan misi penerbangan malam armada T-50I selalu dibekali dengan perangkat Night Vision Goggles (NVG). TT-5009 termasuk salah satu yang dibekali perangkat NVG pada misi Night Tactical Intercept pada Senin malam lalu (18/07/2022).

  • Pesawat (TT-5009) direncanakan akan mengikuti misi  latihan sampai seminggu ke depan di Awer, Pulung Ponorogo. Selain skadron T-50I, ada dua skadron yang diikutkan, Skadron F-16 dan Skadron Sukhoi.

  • Tim evakuasi dilaporkan telah menemukan "kotak hitam (black box) dari TT-5009 pada Selasa pagi (19/07/2022). Black box ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.





Update (21 Juli 2022, 19:20 WIB):

  • Masih dengan akun bernama Dman. Dman baru saja mengupload video mengenai lokasi serpihan mesin F404 dan bagian rudder dari T-50i TT-5009 di akun youtubenya pada tanggal 20 Juli 2022 lalu. Menurut keterangan Dman, mesin F404 dan berbagai serpihan lainnya "terpental" sejauh 500 meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Sesuai dengan keterangan resmi dari tim evakuasi yang menyebut bahwa mereka menemukan "black box" dari TT-5009 sejauh 500 meter dari lokasi jatuhnya pesawat.



Update (24 Juli 2022, 20:29 WIB):

  • Tim sudah berhasil mengevakuasi seluruh serpihan dari T-50i TT-5009, termasuk voice and data recorder (VADR)/Blackbox dan komponen mesin kembali ke Iswahjudi (20/07/2022).

Tim sedang mengevakuasi seluruh serpihan T-50i TT-5009 ke sebuah truk pengangkut sebelum nantinya dibawa ke pangkalan udara Iswahjudi untuk diinvestigasi lebih lanjut. (Sumber: Kompas).

  • TNI AU secara resmi meng-grounded atau memberhentikan operasi sementara seluruh armada T-50i Golden Eagle selama investigasi sedang berlangsung, hal ini telah diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam sebuah kunjungan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (22/07/2022).

  • Pilot (Lettu. Pnb. Allan) dilaporkan memiliki catatan jam terbang sekitar 822 jam terbang, 623 nya berada di T-50i.

  • Total ada sekitar 4 pilot telah gugur dalam insiden yang berkaitan dengan penerbangan T-50i.

============================================================


Pesawat Jatuh di Kradenan Blora


Pesawat jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan kabar tersebut.

"Benar ada Pesawat jatuh di Desa nggil (Nginggil, red) Kecamatan Kradenan," kata Iqbal kepada wartawan, Senin (18/7/2022).


"Selanjutnya dari TNI AU yang akan memberikan statemen ya," pungkasnya.


Sumber:


Angling Adhitya Purbaya. "Pesawat Jatuh di Kradenan Blora." Detik. Diakses pada tanggal, 18 Juli 2022.


============================================================


Pesawat Tempur Lanud Iswahjudi Dilaporkan Hilang Kontak


Pesawat tempur Lanud Iswahjudi hilang kontak. Pesawat yang hilang kontak jenis T50i Golden eagle.


"Betul hilang kontak pesawat dari Lanud Iswahjudi. Pesawat T50i Golden eagle," ujar Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (18/7/2022).


Pesawat T50i Golden eagle, kata Yuda, kehilangan kontak sejak puku 19.25 WIB. Pesawat tersebut sedang dalam latihan terbang jam malam.


"Pesawat Lanud Iswahjudi itu latihan terbang malam," kata Yudha.


Yudha menambahkan, saat ini tim sedang melakukan pencarian. "Kita masih pencarian," tandasnya.


Sumber:


Sugeng Harianto. "Pesawat Tempur Lanud Iswahjudi Dilaporkan Hilang Kontak." Detik. Diakses pada tanggal, 18 Juli 2022


============================================================


Jet tempur taktis T-50i Golden Eagle TNI AU dilaporkan hilang kontak


Merujuk pada sejumlah pemberitaan media nasional, sebuah pesawat jet tempur taktis T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara dilaporkan hilang kontak.


DetikJatim mengonfirmasi kepada Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi yang kemudian membenarkan hal itu.


“Betul hilang kontak pesawat dari Lanud Iswahjudi. Pesawat T50i Golden eagle,” ujar Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (18/7/2022).


Dijelaskan lebih lanjut pesawat hilang kontak pada pukul 19.25 WIB. Pesawat tersebut sedang dalam latihan terbang malam.


TNI AU mengoperasikan jet tempur taktis yang juga berfungsi sebagai jet latih lanjut atau jet latih jenis Lead-In Fighter Training (LIFT) ini sejak 2013.


Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mengakuisisi 16 pesawat T-50i dari Korea Aerospace Industries (KAI) pada Mei 2011 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Dalam tender yang digelar Jakarta, T-50i saat itu berhasil menyingkirkan para pesaingnya, yakni Yakovlev Yak-130 Mitten buatan Rusia, Guizhou FTC 2000 dari China, dan Aero L-159 dari Ceko.


Jet latih ini mengisi Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi untuk menggantikan posisi BAE Hawk Mk.53 yang sudah tak lagi terbang sejak 2011.


Gelombang pertama pesawat T-50i mulai berdatangan sejak September 2013 dan lengkap menjadi satu skadron hingga diserahterimakan pada 13 Februari 2014 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.


Untuk spesifikasi dan performanya, T-50i berdimensi panjang 13,14 m, rentang sayap 9,45 m, dan tinggi 4,94 m. Berat lepas landas maksimumnya (MTOW) 12.300 kg.


T-50i menggunakan mesin turbofan tunggal General Electric F404 (dibuat di bawah lisensi oleh Samsung Techwin) berdaya 53,07 kN  dan 78.7 kN dengan afterburner.


Kecepatan maksimumnya 1.837.5 km/jam, ketinggian terbang hingga 14.630 m dan jangkauan operasi 1.851 km.


Dari 16 unit yang dimiliki oleh TNI AU, dua pesawat T-50i jatuh (satu pesawat tergelincir dan terguling di ujung landasan) karena kecelakaan. Ditambah satu unit yang saat ini dilaporkan hilang kontak.


Pada Juli 2021, Kementerian Pertahanan RI telah melakukan proses pengadaan enam unit T-50i tambahan dari Korea Selatan.


-Poetra/RBS-


Sumber:


Poetra. "Jet tempur taktis T-50i Golden Eagle TNI AU dilaporkan hilang kontak." Airspace Review. Diakses pada tanggal, 18 Juli 2022


============================================================


Selayang pandang T-50i TNI AU


TNI Angkatan Udara (TNI AU) baru saja kehilangan sebuah jet latih lanjut T-50i buatan Korea Selatan, yang jatuh dalam sebuah latihan penerbangan malam di Blora, Jawa Tengah (18/7).


Mengenai riwayat singkatnya, jet yang dijuluki Golden Eagle ini dipesan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Korea Aerospace Industries (KAI) pada Mei 2011 sebanyak 16 unit.


Dalam tender yang digelar Jakarta, T-50i saat itu berhasil menyingkirkan para pesaingnya yakni Yakovlev Yak-130 Mitten buatan Rusia, Guizhou FTC 2000 dari China, dan Aero L-159 Super Albatros dari Ceko.


Selanjutnya gelombang pertama T-50i mulai berdatangan di Tanah Air sejak September 2013 dan lengkap menjadi satu skadron yang diserah terimakan pada 13 Februari 2014 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.


Kehadiran T-50i adalah untuk menggantikan posisi jet latih BAE Hawk Mk.53 milik Skadron Udara 15 bermarkas di lanud Iswahjudi, yang sudah tak lagi terbang sejak 2011.

Tak hanya 16 pesawat, pada 20 Juli 2021 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia kembali menandatangani kontrak dengan KAI untuk pembelian jet baru jenis Lead-In Fighter Training (LIFT) ini.


Melalui kontrak senilai 274,488 miliar won tersebut, KAI akan mengekspor enam (6) T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk digunakan oleh TNI Angkatan Udara.


Disebutkan, periode kontrak adalah 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.


Dengan penambahan enam pesawat ini, kekuatan T-50i TNI AU akan menjadi 19 pesawat (tiga tidak aktif karena kecelakaan).


Mengenai spesifikasi dan performanya, T-50i berdimensi panjang 13,14 m, rentang sayap 9,45 m, dan tinggi 4,94 m. Berat lepas landas maksimumnya (MTOW) 12.300 kg.


T-50i menggunakan mesin turbofan tunggal General Electric F404 (dibuat di bawah lisensi oleh Samsung Techwin) berdaya 53,07 kN dan 78.7 kN dengan afterburner.


Kecepatan maksimumnya 1.837.5 km/jam, ketinggian terbang hingga 14.630 m dan jangkauan operasi 1.851 km.


-RBS-


Sumber:


Rangga Baswara Sawiyya. "Selayang pandang T-50i TNI AU." Airspace Review. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


============================================================


T-50i TNI AU alami kecelakaan saat latihan terbang malam


TNI Angkatan Udara tengah melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi jatuhnya pesawat tempur taktis T-50i Golden Eagle milik Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. 


Pesawat diawaki oleh satu penerbang dan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan Night Tactical Intercept pada Senin (18/7/2022).


Dalam rilisnya TNI AU menyebutkan, pesawat dengan tail number TT-5009 itu take-off dari Lanud Iswahjudi pada pukul 18.24 WIB untuk melakukan latihan terbang malam. 


Selanjutnya pada pukul 19.25 WIB, pilot masih melakukan kontak dengan flight director, namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak.


Berdasarkan informasi di lapangan, dari aparat kewilayahan dan  masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam  yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle. 


Untuk mengamankan dan evakuasi, Senin malam ini satu tim dari Lanud Iswahjudi langsung bergerak menuju lokasi.


-Jaden-


Sumber:


Jaden. "T-50i TNI AU alami kecelakaan saat latihan terbang malam." Airspace Review. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022.


============================================================


Identitas Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora


Pilot pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 yang jatuh di Desa Nginggil, Desa Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.


Allan diduga menjadi korban tewas dalam insiden pesawat jatuh yang menjalani latihan terbang malam pada Senin (18/7/2022) dari Lanud Iswahjudi. 


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan, perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita.


“Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita,” ujar Yudha melalui pesan singkat, Selasa (19/7/2022).


Yudha mengungkapkan, pesawat yang dipiloti Allan itu sempat melakukan kontak radio terahir pada 19.25 WIB hingga akhirnya dilaporkan jatuh.


“Puing reruntuhan pesawat ditemukan oleh warga dan aparat kewilayahan Blora di area hutan setempat,” imbuhnya.


Tim SAR Lanud Iswahjudi telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi. 


Belum diketahui detail korban dalam pesawat jatuh. Pihak TNI AU juga belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. 


Diketahui, pesawat T-50i Golden Eagle mengalami kecelakaan saat latihan night tactical intercept.


Pesawat tail number TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB.


Kemudian, pilot pesawat T-50i Golden Eagle terakhir melakukan kontak dengan flight director pada pukul 19.25 WIB.


Sumber:


Sukoco dan Priska Sari Pratiwi. "Identitas Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora." Kompas. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


============================================================


SOSOK Lettu Pnb Allan Safitra, Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Blora, Baru Menikah 2021


Sosok Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot pesawat tempur milik TNI AU yang jatuh di Blora, Jawa Tengah pada Senin (18/7/2022).


Pesawat tempur yang diawaki Allan Safitra merupakan jenis T50i Golden Eagle TT 5009 milik TNI AU dari Lanud Iswahjudi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Yudha Pramono, mengungkapkan pesawat lepas landas pada pukul 18.24 WIB untuk menjalankan misi Night Tactical Intercept.


Mengutip Kompas.com, Allan Safitra terakhir melakukan kontak dengan flight director pada 19.25 WIB.


Setelahnya, Lanud Iswahjudi pun kehilangan kontak hingga mendapatkan kabar pesawat jatuh di Blora.


Lantas, siapakah sosok Allan Safitra?


Mengutip tni-au.mil.id, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi merupakan lulusan AAU tahun 2015.


Lalu, di tahun 2017, ia lulus dari Sekolah Penerbang TNI AU.


Allan Safitra diketahui baru saja menikah pada 2021 lalu.


Ia juga telah memiliki anak yang masih balita, sebagaimana diberitakan TribunJatim.com.


Kondisi Jenazah Pilot


Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/Blora, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putra, memastikan pilot pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Blora, telah gugur.


Ia mengatakan, karena pesawat yang meledak, kondisi jenazah pun sulit diidentifikasi.


Kendati demikian, beberapa bagian sudah diamankan dan dijadikan satu di kantong jenazah.


"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap."


"Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, pada Selasa (19/7/2022) dini hari, dikutip dari Kompas.com.


Sementara itu, proses evakuasi rencananya dilakukan pada Selasa (19/7/2022) pagi.


Pasalnya, medan jatuhnya pesawat sangat sulit dan minim penerangan ketika malam.


"Infonya sepagi mungkin," ucap Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Yudha Pramono, kepada TribunJateng.com, Senin.


Warga Setempat Dengar Ledakan


Seorang warga Desa Nginggil, Supodo (62), mengaku mendengar suara ledakan pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.


Suara ledakan itu, kata Supodo, berlangsung sebanyak satu kali.


"Ada ledakan. Kurang luwih (kurang lebih) jam 7, wong meh isya. Ada satu kali ledakan," katanya ditemui di Desa Nginggil, Selasa (19/7/2022), dilansir Kompas.com.


Ia mengatakan lokasi jatuhnya pesawat berada di tengah hutan.


Supodo mengaku sempat melihat puing-puing pesawat.


"Ini Lokasi di Hutan Pertapaan. Masuknya di Desa Nginggil," ujarnya.


"Anak muda-muda lihat. Ada puing di lokasi. Asapnya sudah habis," lanjutnya.


Sumber:


Pravitri Retno Widyastuti. "SOSOK Lettu Pnb Allan Safitra, Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Blora, Baru Menikah 2021." Tribun. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora Dipastikan Gugur


Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot pesawat TNI AU T-50i Golden Eagle gugur dalam kecelakaan pesawat tempur yang jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah.


Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 itu meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita.


"Kejadian ini menyisakan duka yang sangat mendalam," ujar Indan dalam keterangan pers yang diterima di Magetan, Selasa, 19 Juli 2022.


Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi mengalami kecelakaan dan jatuh saat menjalani latihan terbang malam pada hari Senin, 18 Juli 2022. Pesawat bernomor ekor TT-5009 yang diterbangkannya lakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.25 WIB, kemudian dilaporkan jatuh.


Puing reruntuhan pesawat ditemukan oleh warga dan aparat kewilayahan Blora di area hutan setempat.


Tim SAR Lanud Iswahjudi telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat. Hingga saat ini tim masih melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.


Sumber:


Amirullah. "Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora Dipastikan Gugur." Tempo. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


============================================================


TNI AU Evakuasi Pesawat T-50i yang Kecelakaan saat Latihan Terbang


Pesawat tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Blora, Jawa Tengah, pada Senin malam, 18 Juli 2022. TNI AU saat ini tengah melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi jatuhnya


Pesawat Skadron Udara 15 yang terbang dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun dan diawaki satu penerbang tersebut mengalami kecelakaan saat melakukan latihan Night Tactical Intercept.


Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI AU diketahui pesawat yang memiliki tail number TT-5009 itu take off dari Lanud Iswahjudi pada pukul 18.24 WIB. Penerbangan itu dilaksanakan guna latihan terbang malam.


"Selanjutnya pukul 19.25 WIB, pilot masih melakukan kontak dengan flight director, namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak," kata rilis Dispen AU pada Senin, 18 Juli 2022.


Dari informasi yang beredar di lapangan, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.


Untuk mengamankan dan evakuasi, satu tim dari Lanud Iswahjudi, malam tadi langsung bergerak menuju lokasi. 


Sumber:


Hamdan Cholifudin Ismail. "TNI AU Evakuasi Pesawat T-50i yang Kecelakaan saat Latihan Terbang." Tempo. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


======================================================================


Pilot Jet Tempur T-50i Golden Eagle TNI AU Gugur Setelah Jatuh di Blora


TNI Angkatan Udara memastikan bahwa pilot jet tempur latih T-50i Golden Eagle, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, gugur setelah jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022).


Perwira penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.


“Kepergiannya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).


Indan mengatakan, kepergiannya tidak saja menjadi duka bagi keluarga, tetapi juga dirasakan seluruh jajaran TNI AU.


“Dan TNI serta masyarakat Indonesia pada umumnya,” kata Indan.


Tim dari Lanud Iswahjudi telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat sejak semalam. Hingga Selasa pagi, tim masih melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.


Indan juga mengatakan, TNI AU telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.


“TNI AU mengucapkan terima kasih atas peran serta aparat kewilayahan dan masyarakat dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian, dan mengharapkan apabila masyarakat menemukan bagian pesawat agar melaporkan kepada petugas di lokasi,” ujar dia.


Sebelumnya diberitakan, T-50i sempat dinyatakan hilang kontak di Blora, sekitar pukul 19.25 WIB.


Kepala Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan, pesawat hilang kontak setelah melakukan take off dari Lanud Iswahjudi, sekitar pukul 18.24 WIB.


“Lost contact sekitar 19.25 WIB,” kata Yudha saat dikonfirmasi.


Sumber:


Achmad Nasrudin Yahya. "Pilot Jet Tempur T-50i Golden Eagle TNI AU Gugur Setelah Jatuh di Blora." Kompas. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


======================================================================


Pesawat TNI AU Misi Latihan Terbang Malam Sebelum Jatuh di Blora


TNI Angkatan Udara segera melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi diduga jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah.


Pesawat Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun yang diawaki satu penerbang ini, dilaporkan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan Night Tactical Intercept, Senin malam.


Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang dalam siaran persnya, mengatakan, pesawat "tail number" TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB untuk melakukan latihan terbang malam.


Selanjutnya pukul 19.25 WIB, pilot masih melakukan kontak dengan "flight director", namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak dan diduga pesawat jatuh.


Informasi di lapangan, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah terkonfirmasi adanya serpihan logam, yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.


"Untuk mengamankan dan evakuasi, malam ini satu tim dari Lanud Iswahjudi, langsung bergerak menuju lokasi," kata Indan, dikutip Antara.


Lost Contact


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Yudha Pramono ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Senin malam, mengatakan pesawat yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera W, AAU 2015 take off dari Lanud Iswahjudi sekitar pukul 18.24 WIB.


"Namun, hilang, lost contact pada pukul 19.25 WIB. Pesawat tersebut tengah menjalankan misi 'Night Tactical Intercept'," ujar Yudha.


Saat ini, ujar dia lagi, tim melakukan pencarian ke lokasi diduga jatuhnya pesawat.


Sebelumnya, sebuah pesawat terbang dilaporkan jatuh di wilayah Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Senin malam.


Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi M Iqbal Alqudusy membenarkan informasi tentang adanya pesawat yang jatuh tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail mengenai informasi jatuhnya pesawat tersebut.


"Benar ada pesawat jatuh di Desa Nginggil. Selanjutnya dari TNI Angkatan Udara yang akan memberikan penyataan," katanya.


Felek Wahyu. "Pesawat TNI AU Misi Latihan Terbang Malam Sebelum Jatuh di Blora." Liputan 6. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


============================================================


Pengamat Militer sebut Peristiwa Jatuhnya Pesawat Latih Tempur Sudah Kali Ke-3, Sejak 2013


Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menjelaskan peristiwa jatuhnya pesawat latih tempur di Blora, Jawa Tengah.


Fahmi menjelaskan peristiwa naas ini sudah kali ketiga, sejak pesawat ini didatangkan oleh pemerintah.


Yakni sejak datangnya 16 unit pesawat hasil kerja sama Korea Selatan dan Amerika Serikat itu, pada kurun waktu 2013 hingga 2014.


Mengutip Tribunnews.com, Fahmi mengatakan insiden pertama terjadi pada Desember 2015.


"Sahabat saya, Letkol Marda Sarjono dan Co-Pilotnya, Kapten Dwi Cahyadi, gugur dalam kecelakaan itu," kata Fahmi.


Insiden kedua, lanjut Fahmi, terjadi pada Agustus 2020.


Pesawat tergelincir di Lanud Iswahjudi Madiun hingga menyebabkan tewasnya Pilot Letkol Luluk Teguh Prabowo, setelah tiga pekan dirawat di rumah sakit.


Setelah insiden kedua itu, 14 pesawat yang tersisa menjalani pemeriksaan dan perawatan untuk memastikan kelayakannya.


Namun ternyata, lanju Fahmi, sebuah insiden kembali terjadi pada Agustus 2020.


"Sebuah komponen pesawat dilaporkan jatuh pada saat terbang latih di wilayah udara Jawa Timur. Bersyukur, pilot dan pesawat mendarat dengan selamat," lanjut Fahmi.


Hingga akhirnya pesawat latih T-50i Golden Eagle TNI AU jatuh di Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) kemarin malam.


Pesawat tersebut sempat dilaporkan hilang kontak sekira satu jam setelah mengudara dari Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.


Fahmi sebelumnya sempat melihat dan mendengar gemuruh pesawat, sesaat setelah lepas landas dan mengudara di atas Kota Madiun.


"Siapa mengira itu adalah gemuruh dan penerbangan terakhir bagi TT5009 dan sang pilot muda, Letnan Satu Penerbang Allan Syafitra Indera, yang belum lama melepas masa lajangnya," kata Fahmi.


Atas insiden ini, Fahmi turut merasakan duka dan keprihatinan mendalam.


Usia Pesawat


Mengenai musibah itu, Fahmi menjelaskan banyak faktor penyebabnya.


Tidak hanya karena usia, pesawat dapat pula jatuh karena terjadi human error dalam penerbangan.


Di luar kemungkinan human error dalam penerbangan maupun kelalaian dalam persiapan penerbangan, ada masalah cuaca, problem teknis menyangkut mekanik maupun avionik, atau bahkan kelalaian dalam pemeliharaan.


"Untuk mengetahuinya secara pasti, tentunya harus menunggu hasil investigasi," kata Fahmi.


Meskipun, peluang dibukanya informasinya ke publik sangat kecil, Fahmi berharap pemerintah dapat menggunakan hasil investigasi itu sebagai bahan evaluasi.


Terlebih sebagai pertimbangan dalam kebijakan yang menyangkut tata kelola alutsista baik soal pengadaan, penggunaan, pemeliharaan maupun pengembangan kapasitas SDM yang terlibat dalam pengelolaannya.


Pesawat Jatuh di Blora


Sebelumnya sebuah pesawat latih tempur TNI AU dikabarkan jatuh saat latihan terbang malam di Blora.


Mengutip Kompas Tv, pesawat benomor T-50 Golden Eagle TT 5009 yang dipiloti oleh Lettu penerbang Allan Safitra Indra sebelumnya lepas landas di Lanud Iswahyudi Madiun Jawa Timur pada 18.24 WIB, dengan misi night tactical intercept.


Satu jam setelahnya, yakni pada 19.28 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak.


Hingga pada akhirnya ditemukan beberapa puing di Desa Nginggil, Kecamatan Blora, Jawa Tengah.


Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Indan Gilang menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati area jatuhnya pesawat.


"Termasuk juga mohon untuk bisa tidak mengambil gambar ya dan mempublikasikan gambar-gambar pesawat tersebut, untuk juga tidak menyebarluaskan foto-foto dan video tersebut," jelas Indan Gilang.


Terkait dengan kondisi pilot pesawat tempur ini, Indan Gilang belum dapat memberikan keterangan.


Sumber:


Galuh Widya Wardani. "Pengamat Militer sebut Peristiwa Jatuhnya Pesawat Latih Tempur Sudah Kali Ke-3, Sejak 2013." Tribun. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2022


============================================================


Kronologi Lengkap Jatuhnya Pesawat TNI AU T-50i di Blora, Pilot Terakhir Ucapkan Ini


Berikut ini kronologi jatuhnya pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 di Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.


TNI AU menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat latih tempur T-50i di Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora.


Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan dalam sesi latihan terbang malam tersebut, ada dua pesawat yang melakukan latihan dan terbang bersamaan.


Dua pesawat itu termasuk pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi. 


Pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 itu terbang dengan posisi di belakang pesawat pertama. 


Kedua pesawat itu berangkat Lanud Iswahyudi Magetan, Jawa Timur pada pukul 18.24 WIB.


Sekira 30 menit kemudian, atau pukul 19.07 WIB, kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, Lettu Allan sebagai pilot T-50i Golden Eagle TT-5009 mengabarkan ia tidak bisa melihat pesawat yang ada di depannya.


"Pada pukul 19.07 WIB Lettu Alan membrodcast yang diucapkan adalah blind, " kata Indan, ditemui di Lanud Iswahjudi, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Selasa (19/7/2022), dikutip dari TribunJatim.


Menurut Indan, ketika seorang pilot mengatakan blind, maka yang bersangkutan tidak bisa melihat pesawat leadernya atau pesawat yang ada di depannya.


Dalam posisi tersebut biasanya pesawat pertama akan menurunkan ketinggian sedangkan pesawat kedua akan menambah ketinggian.


"Karena posisinya sudah akan mendarat saat lost contact tersebut biasanya berada di posisi 4 ribu - 6 ribu (kaki)," lanjutnya.


Kontak pada pukul 19.07 WIB rupanya menjadi kontak terakhir Lettu Pnb Allan dengan Lanud Iswahyudi.


Setelah kontak terakhir itu, Lettu Pnb Allan tidak bisa dikontak lagi oleh petugas Lanud Iswahyudi. 


"Itu kontak terakhir kemudian semenjak lost contact dicoba kontak petugas lalu lintas udara tidak tersambung," beber Indan. 


Dikutip dari Kompas.com, setelah itu, pada pukul 19.30 WIB, Lanud Iswahjudi mendapat informasi dari Polsek Blora terkait adanya pesawat jatuh.


"Tim kemudian melakukan identifikasi dan berangkat pukul 21.00 WIB ke lokasi," ucap Indan. 


Penyebab pasti jatuhnya pesawat dalam penyelidikan


Terkait penyebab pastinya jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009, Marsma Indan menyatakan masih dilakukan penyelidikan oleh Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) yang telah dibentuk oleh TNI AU, 


"Sudah dilaksanakan evakuasi dan juga pengamanan di lokasi kejadian oleh tim gabungan dari Lanud Iswahjudi berjumlah 99 orang yang dipimpin langsung Danlanud Iswahjudi," jelasnya, sebagaimana diberitakan TribunJatim. 


Selain itu Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II, Marsekal Muda TNI Widyargo Ikoputra juga telah merapat ke lokasi kejadian.


"Saat ini jenazah (Lettu Pnb Allan) juga masih dilakukan evakuasi. Kendalanya karena lokasi berada di satu area yang terbatas aksesnya untuk roda 4 tidak bisa harus jalan kaki, atau sepeda motor," bebernya. 


Dandim duga pesawat meledak


Diberitakan TribunJateng, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/ Blora, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putro mengungkap kondisi pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 yang jatuh di wilayahnya. 


Menurut, Andy diduga meledak sehingga menyebabkan jenazah pilot terpisah-pisah.


"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap."


"Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, pada Selasa (19/7/2022) dini hari.


Andy menyebut, proses evakuasi sendiri dihentikan untuk sementara waktu karena kondisi sudah gelap serta medan di area lokasi terjatuhnya pesawat sangat sulit.


"Untuk kegiatan evakuasi pesawat latih TNI AU yang mengalami musibah jatuh di desa Nginggil, kecamatan Kradenan Blora diputuskan untuk dihentikan sementara, mengingat kondisi cuaca gelap, dan juga Medan yang sangat sulit," kata dia.


Selama proses evakuasi, pihaknya bersama dengan Polres Blora, Basarnas hingga BPBD membantu membersihkan serpihan pesawat, serta melaksanakan sterilisasi lokasi.


"Kami juga membantu evakuasi kantong-kantong jenazah untuk turun ke bawah," terang dia.


Sumber:


Daryono. "Kronologi Lengkap Jatuhnya Pesawat TNI AU T-50i di Blora, Pilot Terakhir Ucapkan Ini." Tribun. Diakses pada tanggal, 19 Juli 2020


============================================================


TNI AU Bentuk Tim PPKPU Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora


Pilot pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 TNI AU, Lettu Pnb Allan Safitra dinyatakan gugur dalam tugas.


Lettu Pnb Allan Safitra adalah pilot pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 TNI AU yang jatuh di Desa Nginggil, Kradenan Blora Jawa Tengah pada Senin (18/7/2022) malam.


Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan kecelakaan tersebut menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga, namun juga dirasakan seluruh jajaran TNI AU khususnya, dan TNI serta masyarakat Indonesia pada umumnya.


"Perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini, gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam, Senin (18/7/2022). Kepergiaanya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu," kata Indan Gilang Buldansyah ketika dikonfirmasi pada Selasa (19/7/2022).


Lettu Pnb Allan Safitra, kata dia, mengalami kecelakaan saat menjalani latihan terbang malam.


Pesawat TT-5009 yang diterbangkan almarhum melakukan kontak radio terahir pada 19.07 WIB, dan akhirnya dilaporkan jatuh.


Puing reruntuhan pesawat, juga telah dilaporkan aparat kewilayahan berada di desa Nginggil, Kradenan, Blora Jawa Tengah.


Tim dari Lanud Iswahjudi, lanjut Indan, tadi malam telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat.


Hingga pagi ini, tim masih melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.


"Saat ini, TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang," kata Indan.


"TNI AU mengucapkan terimakasih atas peranserta aparat kewilayahan dan masyarakat dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian, dan mengharapkan apabila masyarakat menemukan bagian pesawat agar melaporkan kepada petugas di lokasi," lanjut Indan.


Diketahui, puing-puing yang jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora dipastikan milik TNI AU Jenis T-50i.


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Yudha Pramono membenarkan kejadian tersebut.


TNI AU ini tengah melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle.


Pesawat Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun, yang diawaki satu penerbang, dilaporkan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan _Night Tactical Intercept_, Senin (18/7/2022).


"Pesawat _tail number_ TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 wib untuk melakukan latihan terbang malam," ucapnya.


Selanjutnya, pukul 19.25 WIB, pilot masih melakukan kontak dengan flight director,


"Namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak," ungkapnya.


Dikatakannya, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.


"Untuk mengamankan dan evakuasi, malam ini satu Tim dari Lanud Iswahjudi, langsung bergerak menuju lokasi," ujarnya.


Spesifikasi pesawat


Pesawat T50i Golden Eagle ini merupakan pesawat buatan Korea Selatan.


Lantas, seperti apa spesifikasi pesawat latih tempur jenis T-50i Golden Eagle?


Dilansir dari Majalah Suara Angkasa Edisi April 2014, T-50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds.


Bila dibutuhkan, kecepatan maksimal pesawat bisa mencapai 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 kilometer per jam).


Dalam konfigurasi lengkap pada bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton), T-50i Golden Eagle mampu dengan mudah menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi.


Pesawat dapat dilengkapi peralatan tempur dan radar sehingga juga dapat menjalankan peran sebagai pesawat tempur yang ditempatkan di garis depan.


Jika dilihat sekilas, maka tampilan T 50i mirip dengan pesawat F-16.


Bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T 50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16.


Kemiripan lainya adalah keduanya sama memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta beberapa kemiripan lainnya, sehingga sering disebut "Baby Falcon".


Mampu Semburkan 2.000 Peluru per Menit


Sebagai pesawat tempur, T 50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole.


T-50i Golden Eagle sanggup bertempur di udara dan cukup mematikan untuk sasaran bawah dengan total kapasitas angkut persenjataan sekira 5 ton.


Selain itu, Golden Eagle T 50i sudah dilengkapi dengan persenjataan untuk berbagai misi.


Pesawat ini dilengkapi kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit.


Kanon ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepat di leading edge extension pesawat.


Ada lima external station pada bagian under fuselage, dan under wing, serta dua missile launcher rail pada wing tip untuk membawa semua jenis bom, rudal, ataupun roket.


T-50i Golden Eagle adalah pesawat tempur generasi keempat.


T-50i dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.


Di kalangan penerbangan tempur, T-50i Golden Eagle sekelas dengan kompetitor utamanya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia), Aermacchi M-346 (Italia), atau L-159 buatan Ceko.


Dalam urusan teknologi yang diusung, pesawat T-50i Golden Eagle yang merupakan produk bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (Locheed Martin), masuk dalam varian generasi keempat (moderen).


Desain pesawat generasi keempat sangat dipengaruhi dari beberapa fitur yang menyertainya, yaitu meliputi kemampuan manuver yang jauh lebih baik karena stabilitas statis yang rendah.


Sumber:


Gita Irawan. "TNI AU Bentuk Tim PPKPU Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora." Tribun. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2020


============================================================


Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle Ramai Ditanyakan, Ini Penjelasan TNI AU


Sejumlah warganet ramai menanyakan soal kursi pelontar di pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle milik TNI AU.


Seperti diketahui, pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU jatuh di desa Nginggil, Kradenan Blora Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.


Pilot jet tempur tersebut, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, gugur dalam insiden itu.


Akun Twitter ini bertanya, apakah pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU tidak dibekali kursi pelontar.


"Mohon tanya apakah di pesawat jenis ini tidak ada kursi pelontar nya?, tks," tulisnya, dalam kolom komentar pada twit TNI AU.


Masih dari kolom komentar twit TNI AU, warganet ini menduga bahwa kursi pelontar pesawat T-50i Golden Eagle tidak berfungsi.


"Gk mungkin seorang pilot gagal untuk kapan waktu nya untuk melompat di kursi pelontar. Jgn2 gk berfungsi," tulis warganet tersebut.


Lantas, bagaimana penjelasan TNI AU ihwal kursi pelontar pesawat T-50i Golden Eagle yang mengalami insiden tersebut?


Ada kursi pelontar di pesawat T-50i Golden Eagle


Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah menegaskan, terdapat kursi pelontar di pesawat T-50i Golden Eagle.


"T-50i dilengkapi dengan kursi pelontar," ujar Indan, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022) siang.


Saat ditanyakan terkait apakah pilot menggunakan kursi pelontar tersebut atau tidak, ia menjelaskan bahwa hal itu menjadi salah satu yang akan diselidiki.


Indan mengatakan, penyelidikan atas insiden jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle dilakukan oleh tim khusus dari TNI AU.


"Hal tersebut menjadi bagian dari materi penyelidikan. (Tim penyelidik) Dari TNI AU," tandasnya.


Profil pilot pesawat T-50i Golden Eagle yang jatuh


Diketahui, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi merupakan perwira penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU 2017.


Ia gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Senin (18/7/2022) malam.


Kepergiannya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021.


Pesawat T-50i dengan nomor ekor TT-5009 yang dipiloti Allan sempat dinyatakan hilang kontak di Blora, sekitar pukul 19.25 WIB.


Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.


Sumber:


Dandy Bayu Bramasta. "Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle Ramai Ditanyakan, Ini Penjelasan TNI AU." Kompas. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Latihan Terbang Malam yang Berujung Jatuhnya Pesawat T-50i di Blora


Pesawat T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara (AU) dilaporkan jatuh di Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022).


Kepala Penerbangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono menyebutkan, pesawat itu mengalami hilang kontak saat melakukan Night Tactical Intercept.


Pesawat yang tergabung dalan Skuadron 15 tersebut sebelumnya melakukan penerbangan dari Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.


“Pesawat tail number TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB untuk melakukan latihan terbang malam,” ujar Yudha, dikutip dari Kompas.com,  Senin (18/7/2022).


Pesawat sempat melakukan kontak sebelum jatuh


Pada pukul 19.25 WIB, pilot pesawat sempat melakukan kontak dengan flight director sebelum akhirnya tidak dapat dikontak kembali.


Yudha mengungkapkan, pihaknya memperoleh informasi adanya serpihan logam yang diduga dari pesawat T-50i Golden Eagle di Blora.


“Informasi di lapangan, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam, yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle,” imbuhnya.


Setelah mengetahui informasi tersebut, satu tim dari Lanud Iswahjudi kemudian bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.


“TNI AU tengah melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi (dugaan) jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle,” ucapnya.


Kesaksian warga soal jatuhnya T-50i Golden Eagle


Menurut keterangan warga Desa Ngunggil, Supodo (62), pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Hutan Pertapaan.


"Ini lokasi di Hutan Pertapaan, masuk Desa Nginggil," kata Supodo (62), dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).


Sebelum mengetahui adanya pesawat jatuh, terlebih dahulu Supodo mendengar adanya satu kali suara ledakan pada Senin (18/7/2022) malam.


"Ada ledakan. Kurang luwih (kurang lebih) jam 7, wong meh Isya. Ada satu kali ledakan," ujarnya.


Setelah mendengar ledakan tersebut, kemudian Supodo mengaku sempat melihat puing pesawat di lokasi kejadian.


"Anak muda-muda lihat. Ada puing di lokasi. Asapnya sudah habis," tuturnya.


Proses evakuasi


Dikutip dari Kompas.com, Selasa(19/7/2022), Proses evakuasi puing pesawat T-50i Golden Eagle dilakukan oleh petugas gabungan dari jajaran TNI, Polri, BPBD hingga tim relawan pada Senin (18/7/2022) malam.


Para petugas kemudian melakukan penyisiran dan evakuasi sampai Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 01.30 WIB, dan akan dimulai kembali pada pagi hari.


Meskipun terdapat petugas yang mulai meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat, namun juga masih terdapat sejumlah petugas yang tetap berjada di lokasi tersebut.


Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/Blora Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putro mengatakan bahwa proses evakuasi dihentikan sementara waktu.


"Untuk kegiatan evakuasi pesawat latih TNI AU yang mengalami musibah jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora diputuskan untuk dihentikan sementara, mengingat kondisi cuaca gelap, dan juga Medan yang sangat sulit," kata Andy dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).


Selain itu, petugas berhasil mengevakuasi korban gugur dalam peristiwa jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.


"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap. Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy.


Identitas pilot


Pesawat T-50i Golden Eagle diterbangkan oleh pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.


Allan diduga meninggal dalam insiden pesawat jatuh saat menjalani latihan terbang malam pada Senin (18/7/2022).


Yudha menjelaskan bahwa Allan merupakan perwira penerbang lulusan AAU 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU 2017.


“Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita,” ujar Yudha dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).


Sumber:


Taufieq Renaldi Arfiansyah. "Latihan Terbang Malam yang Berujung Jatuhnya Pesawat T-50i di Blora." Kompas. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Garuda besi itu tumbang sekitar 17 mil dari Lanud Iswahjudi


Blind....! Demikian kata yang terucap dari Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi saat melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.07 WIB, hingga kemudian pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipilotinya dilaporkan jatuh pada Senin (18/7) malam.


Puing "Garuda besi" kebanggaan bangsa itu akhirnya ditemukan warga jatuh di area perbukitan dan kawasan hutan Perhutani di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, hanya sekitar 17 mil jauhnya dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Magetan, Jawa Timur, saat hendak kembali atau "landing" setelah menunaikan misi "Night Tactical Intercept" atau latihan terbang malam.


Berdasarkan data Dispenau, pesawat bernomor ekor TT-5009 itu tercatat "take off" dari Lanud Iswahjudi Magetan pada pukul 18.24 WIB.


Setelah Lettu Alan menyebut "blind" pada pukul 19.07 WIB, petugas lalu lintas udara di Lanud Iswahjudi sudah tidak bisa lagi mengontak yang bersangkutan. Hingga sekitar pukul 19.30 WIB hingga 20.00 WIB, TNI AU mendapat info dari Kepolisian di Blora tentang adanya pesawat jatuh.


Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan istilah blind maksudnya adalah "lost contact" dan tidak bisa melihat pesawat "leader". Adapun misi latihan terbang malam yang dijalani Lettu Allan melibatkan dua unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle dengan satu pesawat lainnya sebagai leader.


Belum diketahui pasti penyebab dari insiden kecelakaan yang membuat pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle bernomor ekor TT-5009 itu jatuh dan menyebabkan pilotnya, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, gugur dalam tugas.


Saat ini tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) yang dibentuk oleh TNI AU sedang bekerja guna menyelidiki sebab-sebab kecelakaan jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle itu.


Tak hanya tim PPKPU yang berupaya keras untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat, proses evakuasi korban dan puing pesawat yang dilakukan tim evakuator juga mengalami kesulitan.


Hal itu karena lokasi jatuhnya pesawat berupa area perbukitan dan hutan yang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.


Tim evakuasi harus berjalan kaki hingga beberapa jam lamanya untuk sampai di lokasi jatuhnya pesawat setelah pos pemberhentian terakhir yang bisa dilalui kendaraan roda empat.


Jenazah Lettu Pnb Allan akhirnya disemayamkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan. Sang istri, Dianka Fisrta, bersama para kerabat lainnya tak kuasa membendung tangis melepas kepergian penerbang tersebut.


Sesuai keinginan keluarga, jenazah Lettu Pnb Allan dimakamkan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Jenazah perwira tersebut diterbangkan ke Bekasi setelah disemayamkan dan dishalatkan di Skadron Udara 15 serta dilepas dengan upacara kemiliteran yang dipimpin Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI M. Untung Suropati.


Tak sendiri, Dispeau mencatat insiden kecelakaan pesawat T-50i Golden Eagle yang melibatkan Lettu Pnb Allan merupakan kejadian yang ketiga, sejak pesawat latih tempur buatan Korea Selatan tersebut tiba di Indonesia pada kisaran tahun 2013-2014.


Dimana pada Desember 2015, pesawat T-50i Golden Eagle mengalami kecelakaan saat beratraksi pada acara Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta. Dua pilot yang mengawakinya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi dinyatakan gugur dalam kejadian tersebut.


Kemudian, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo (Instruktur) dan Letda Pnb Muhammad Zacky (Siswa) juga mengalami kecelakaan dengan pesawat latih T-50i Golden Eagle saat melaksanakan latihan rutin di Lanud Iswahjudi Magetan Agustus 2020. Pesawat itu mengalami gagal "take-off" dalam sesi latihan dan tergelincir di landasan pacu Lanud Iswahjudi.


Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo gugur usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.


Tetap andalan


Terlepas dari sejumlah insiden yang terjadi, T50i Golden Eagle tetap merupakan andalan untuk menjadi pesawat latih tempur canggih yang dioperasinalkan Skadron Udara 15 Tempur Lanud Iswahyudi.


Bahkan, sesuai data Kementerian Pertahanan RI (Kemhan RI), pemerintah kini sedang melakukan proses pengadaan yang kedua sebanyak enam unit pesawat Latih Tempur "Lead-In Fighter Training" (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan itu dengan nilai kontrak mencapai 240 juta dolar Amerika Serikat guna memenuhi kebutuhan TNI AU.


Proses pengadaan enam unit T-50i itu, telah melalui prosedur dan aturan yang berlaku dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait.


Berdasarkan kontrak itu, KAI akan memasok secara bertahap enam jet latih canggih T-50i ke Angkatan Udara Indonesia mulai dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.


Adapun, Kemhan RI telah melakukan kerja sama dengan perusahaan Korea Aerospace Industries (KAI) sejak 2014. Dimana di awal tahun 2014, Kemhan RI pertama kali melakukan pengadaan 16 unit pesawat latih tempur lead-in fighter training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle itu.


Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah kembali mengatakan, dengan spesifikasinya sebagai pesawat LIFT itu, maka pesawat T50i Golden Eagle dapat digunakan untuk misi dari jet latih menjadi misi tempur semua operasi.


"Baik untuk menyerang dari udara ke udara, ataupun dari udara ke darat pada misi siang hari maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca," kata Indan.


Untuk operasi malam hari, pilot bahkan sudah dibekali perlengkapan pendukung personel "Night Vision Goggles" (NVG) yang dapat membantu penglihatan penerbang saat malam hari atau saat operasi terbang tempur di malam hari.


Adapun, kehadiran belasan pesawat T-50i Golden Eagle yang pertama di tahun 2013-2014 tersebut merupakan pengganti pesawat tempur Hawk MK-53 hasil pengadaan tahun 1977 yang telah habis masa pakainya pada tahun 2012.


"Atas kejadian ini, sekali lagi kepada keluarga Almarhum, TNI AU ikut berduka cita yang sangat mendalam. Dan tentu harapan kita semua kejadian ini tidak terulang kembali dan ke depan kita bisa melaksanakan visi dan misi tugas negara dalam menjaga kedaulatan udara NKRI dengan aman, lancar, dan selama," katanya.


Sumber:


Joko Susilo. "Garuda besi itu tumbang sekitar 17 mil dari Lanud Iswahjudi." Antara (via Yahoo News). Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Tragedi Pesawat TNI AU T-50i Jatuh di Blora Saat Misi Latihan Terbang Malam


Pesawat tempur TNI AU T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah (Jateng). Pilot Lettu Pnb Allan Safitra gugur dalam tragedi ini.

Lettu Pnb Allan sedang menjalankan misi latihan selama sepekan ke depan di Pulung Ponorogo. Namun, pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu tiba-tiba hilang kontak saat latihan terbang malam pada Senin (19/7).


Kontak terakhir kali dilakukan saat terbang pada pukul 19.07 waktu setempat. Tidak lama kemudian pesawat T-50i Golden Eagle itu dilaporkan jatuh di Blora.


"Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, S.T (Han) mengalami kecelakaan saat menjalani latihan tebang malam. Pesawat TT-5009 yang diterbangkan, melakukan kontak radio terakhir 19.07 WIB dan akhirnya dilaporkan jatuh," demikian keterangan TNI AU, dilansir dari detikNews, Selasa (19/7/2022).


Laporan tersebut diterima TNI AU dari aparat kewilayahan di lokasi kejadian bahwa ada reruntuhan puing pesawat. Dari laporan itu, TNI AU kemudian mengirimkan tim dari Lanud Iswajudi untuk melakukan evakuasi.


Pesawat T-50i Golden Eagle Jalani Misi Latihan Sepekan di Ponorogo


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Madiun Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan pesawat tempur TNI AU T-50i Golden Eagle TT-5009 sedang dalam misi latihan selama sepekan ke depan di Pulung Ponorogo.


"Pesawat tempur jenis T-50i Golden Eagle rencana ada latihan sampai seminggu ke depan di Awer, Pulung Ponorogo," ujar Kapten Sus Yudha Pramono.


Dalam misi latihan ini, ada tiga skuadron Lanud Iswahjudi yang diterjunkan. Selain T-50i Golden Eagle, juga ada F16 dan Sukhoi.


"Latihan dalam seminggu ke depan melibatkan pesawat dari 3 skuadron. Ada T-50i, F16, ada Sukhoi juga. Jadi 3 skuadron Lanud Iswahjudi terlibat dalam latihan terbang malam semua," ungkapnya.


Lettu Pnb Allan Gugur Tinggalkan Istri dan Satu Anak


Lettu Pnb Allan Safitra gugur dalam tragedi jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle yang diterbangkannya. Allan tidak dapat menyelamatkan diri dalam insiden tersebut.


Dilansir dari detikNews, Selasa (19/7) TNI AU lewat situs dan media sosial resminya menyampaikan Pnb Allan gugur ketika melakukan latihan terbang malam.


Allan diketahui baru saja menikah pada 2021 lalu. Dia gugur dengan meninggalkan istri dan satu orang anaknya.


"Kepergiannya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu," tulis unggahan akun Instagram resmi TNI AU, milliter udara.


Allan merupakan penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 2015. Dia juga lulusan Sekolah Penerbang (Sekbang) pada tahun 2017.


"Perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam, Senin (18/7/2022)," ujarnya.


TNI AU Bentuk PPKPU Selidiki Penyebab Kecelakaan


TNI AU langsung membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat. Dalam unggahannya, TNI AU juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat keliwalayah yang berpartisipasi.


"Saat ini, TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang," ujarnya.


"TNI AU mengucapkan terimakasih atas peranserta aparat kewilayahan dan masyarakat dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian, dan mengharapkan apabila masyarakat menemukan bagian pesawat agar melaporkan kepada petugas di lokasi," imbuhnya.


Sumber:


Tim Detik News. "Tragedi Pesawat TNI AU T-50i Jatuh di Blora Saat Misi Latihan Terbang Malam." Detik. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Petugas Temukan Kotak yang Diduga Kotak Hitam Jatuhnya Pesawat TNI di Blora


Pencarian sisa-sisa puing jatuhnya pesawat tempur TNI T-50i Golden Eagle yang jatuh di Blora, Jawa Tengah masih terus dilakukan oleh petugas gabungan.


Lokasi yang memang jauh dari permukiman warga tersebut juga tidak mudah dilakukan.


Sebab, lokasi jatuhnya pesawat yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera W berada di tengah hutan, tepatnya di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.


Setelah proses evakuasi dihentikan pada Selasa (19/7/2022) dini hari, petugas kemudian melanjutkan proses pencarian pada pagi harinya.


Sekitar dua jam pencarian, akhirnya kotak yang diduga kotak hitam (black box) berhasil ditemukan oleh petugas.


"Tutupin tutupin," ucap petugas yang membawa kotak tersebut sembari menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) jatuhnya pesawat tersebut.


Sebelum kotak tersebut, sejumlah warga sekitar ikut mencari dan mengumpulkan serpihan-serpihan pesawat yang jaraknya sekitar 500 meter dari TKP.


Tak berselang lama, petugas juga menemukan kotak berwarna oranye dengan ukuran yang lebih kecil.


Hingga saat ini, belum ada pihak berwenang yang dapat dimintai keterangan terkait penemuan dua kotak tersebut.


Diketahui, Pesawat T-50i Golden Eagle diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera W mengalami kecelakaan saat latihan night tactical intercept.


Pesawat tail number TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB. Kemudian pilot pesawat T-50 i Golden Eagle terakhir melakukan kontak dengan flight director pada pukul 19.25 WIB.


Sumber:


Aria Rusta Yuli Pradana. "Petugas Temukan Kotak yang Diduga Kotak Hitam Jatuhnya Pesawat TNI di Blora." Kompas. Diakses pada tanggal, 20 Juli 2022


============================================================


Seluruh Puing Pesawat T 50i Golden Eagle Telah Dievakuasi ke Lanud Iswahjudi


Seluruh puing pesawat T 50i Golden Eagle yang mengalami kecelakaan di Desa Nginggill Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora Jawa Tengah, telah dievakuasi ke Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.


Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Yudha Pramono mengatakan, seluruh bagian puing pesawat T 50i termasuk mesin sudah sampai di basecamp Skuadron 15 Lanud Iswahjudi.


“Untuk puing-puing pesawat semua sudah di Lanud, termasuk bagian engine tadi siang baru digeser ke lokasi,” ujarnya melalui pesan singkat Rabu (20/07/2022).


Yudha Pramono menambahkan, bagian penting dari pesawat yang merekam pembicaraan pilot pesawat sebelum terjadi kecelakaan juga sudah dievakuasi ke Lanud Iswahjudi. 


Saat ini semua personel TNI AU yang bertugas mengevakuasi puing pesawat di Kabupaten Blora, Jawa Tengah juga telah ditarik ke pangkalan.


“Untuk flight data recorder (FDR) sudah di lanud dan masih menunggu hasil identifikasi,” imbuhnya.


Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah  dalam konfrensi pers di Lanud Iswahjudi mengatakan, TNI AU telah menurunkan Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) di lokasi jatuhnya pesawat T50i Golden Eagle di Desa Nginggill Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora Jawa Tengah.


Tim PPKPU diterjunkan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat  T50i Golden Eagle.


“Saat ini personel kami ada di lapangan untuk melaksanakan evakuasi dan mengamankan reruntuhan pesawat,” ujarnya.


Pesawat T 50i Golden Eagle yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Blora dipastikan masih layak melakukan penerbangan.


Pesawat yang berfungsi LIFT dan light attack tersebut didatangkan ke Indonesia pada tahun 2013 – 2014.


Pesawat juga menjalani perawatan secara rutin.


“Pesawat dalam kondisi normal, terbang terakhir kemarin siang. Namun ini jadi ranah Tim PPKPU untuk mendalami kondisi pesawat dan lain-lainnya untuk menghasilkan penyelidikan secara komprehensif,” ucapnya.


Sumber:


Sukoco. "Seluruh Puing Pesawat T 50i Golden Eagle Telah Dievakuasi ke Lanud Iswahjudi." Kompas. Diakses pada tanggal, 23 Juli 2022


============================================================


TNI AU Hentikan Sementara Operasional T-50i Golden Eagle


Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, TNI Angkatan Udara telah menghentikan sementara operasional seluruh pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle.


Penghentian sementara operasional ini dilakukan hingga selesainya penyelidikan kasus jatuhnya Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.


“Angkatan Udara sudah untuk sementara meng-grounding semua pesawat T-50 dulu, sampai penyelidikan benar-benar tuntas,” kata Andika di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).


Andika menuturkan, pihaknya sejauh ini telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan jajarannya usai insiden jatuhnya Golden Eagle.


Dalam komunikasi tersebut, Andika meminta supaya TNI AU teliti dalam menyelidiki penyebab jatuhnya Golden Eagle.


Selain itu, Andika juga menduga adanya berbagai faktor penyebab jatuhnya Golden Eagle di Blora.


“Jadi penyebab ini kan kemungkinanya ada human error, kemudian ada juga aircraft-nya, ada juga manajemen, dan ada juga media, atau weather atau cuaca, ini yang sedang kami teliti,” terang Andika.


Kendati demikian, Andika menyebut bahwa insiden kali ini tidak seperti peristiwa kecelakaan Golden Eagle di Yogyakarta pada 2015.


Adapun saat itu, Golden Eagle jatuh ketika melaksanakan pameran dirgantara. Pesawat bernomor ekor TT-5007 terjatuh di area persawahan.



Pilot Letkol Marda Sarjono dan back seater-nya Kapten Dwi Cahyadi meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.


Menurut Andika, jatuhnya Golden Eagle pada 2015 karena manuver yang sulit.


“Tapi kemarin ini sebetulnya tidak ada dalam segi manuver pesawat,” katanya.


Diberitakan sebelumnya, pesawat T-50i yang dipiloti Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.


Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB. Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.


Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.


Allan gugur dalam peristiwa ini. Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.


Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.


Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.


TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.


Sumber:


Achmad Nasrudin Yahya. "TNI AU Hentikan Sementara Operasional T-50i Golden Eagle." Kompas. Diakses pada tanggal, 24 Juli 2022


============================================================


Pilot Pesawat T 50i Golden Eagle yang Gugur Miliki 822 Jam Terbang, Kadispen AU: Kita Kehilangan Salah Satu Penerbang Terbaik


Pilot pesawat T-50i Golden Eagle Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi yang gugur dalam kecelakaan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, merupakan perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015.


Kadispen AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pilot Lettu Pnb Allan lulus sekolah penerbangan TNI AU pada tahun 2017 .


“Pnb Allan tersebut merupakan lulusan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017,” ujarnya dalam konferensi pers di Lanud Iswahjudi, Selasa (19/7/2022).


Indan Gilang Buldansyah menambahkan, pilot Lettu Pnb Allan bergabung di Skadron Udara 15 Wing 3 Lanud Iswahjudi sejak tahun 2017.


Sejak bergabung, pilot tersebut telah memiliki 822 jam terbang.


“Dan sudah mengantongi jam terbang di T 50i ini 623. Kualifikasi Lettu Alan ini adalah wingman. Lettu Pnb Allan juga sudah mempunyai tanda jasa Wira Dharma dan Wira Nusa,” imbuhnya.


Lettu Pnb Allan menikah dengan Dianka Virsta Restianti 10 bulan lalu, tepatnya pada  2 Agustus 2021.


Dari pernikahan tersebut, Lettu Pnb Allan telah memiliki satu orang anak.


“Kita kehilangan salah satu penerbang terbaik,” ucap Indan Gilang Buldansyah.


Sementara itu, Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Madiun, di Magetan, Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan, jenazah Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi sempat disemayamkan di Skadron 15 Lanud Iswahjudi.


Kemudian, jenazah diterbangkan ke kediamannya di Jakarta.


“Informasi terakhir sudah di rumah duka. Tadi disemayakan di sini, pukul 13.00 WIB dan sudah diterbangkan ke kediamannya di Jakarta,” katanya.


Sumber:


Sukoco. "Pilot Pesawat T 50i Golden Eagle yang Gugur Miliki 822 Jam Terbang, Kadispen AU: Kita Kehilangan Salah Satu Penerbang Terbaik." Kompas. Diakses pada tanggal, 24 Juli 2022


============================================================


Sudah 4 Pilot TNI AU Gugur Saat Terbangkan T-50i Golden Eagle


Sampai saat ini tercatat sudah 4 pilot TNI Angkatan Udara yang gugur dalam insiden saat menerbangkan pesawat latih jet supersonik T-50i Golden Eagle.


Peristiwa terbaru adalah jatuhnya pesawat buatan Korea Aerospace Industry (KAI)-Lockheed Martin di Blora, Jawa Tengah pada Senin (19/7/2022) kemarin.


Pesawat nahas itu dilaporkan tengah menjalani misi latihan terbang malam atau tactical night intercept dengan pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.


Menurut laporan, pesawat itu jatuh di hutan Dewan Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah.


Pesawat itu sempat dinyatakan hilang kontak di Blora, sekitar pukul 19.25 WIB.


Kepala Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan, pesawat hilang kontak setelah lepas landas dari Lanud Iswahjudi, sekitar pukul 18.24 WIB.


Lost contact sekitar 19.25 WIB,” kata Yudha saat dikonfirmasi.


Allan merupakan perwira penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017. Dia gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.


“Kepergiannya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).


Jenazah Allan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AI, Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.


Insiden lain


Beberapa peristiwa lain yang melibatkan pesawat T-50i hingga menyebabkan gugurnya penerbang TNI AU juga pernah terjadi sebelumnya.


Seorang pilot TNI AU, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta pada 2 September 2020.


Mendiang sebelumnya terlibat insiden saat pesawat T-50i yang dikemudikan tergelincir ketika latihan rutin di Lanud Iswahjudi.


Saat kejadian, Luluk masih berpangkat Mayor Penerbang (Pnb) dan merupakan instruktur. Dia sedang menjalani latihan dengan Letda Pnb Muhammad Zacky yang merupakan siswa.


Keduanya mengalami kecelakaan dengan pesawat latih T-50i Golden Eagle.


Saat melaksanakan latihan rutin di Lanud Iswahjudi Magetan pada Senin, 10 Agustus 2020, jet itu mengalami gagal "take-off" dalam sesi latihan.


Dia sempat dirawat di Yogyakarta, tetapi kemudian dirujuk ke RSPAD.


Luluk yang memiliki nama sandi "Wiggler" lahir di Magetan pada 23 April 1982 dan tercatat sebagai lulusan Akademi TNI Angkatan Udara pada 2003.


Untuk menghargai jasanya, negara memberikan penghargaan kepada Luluk dengan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Letkol Anumerta.


Ia meninggalkan seorang istri bernama Dwi Purwanti dan dua anak yaitu Vandanu Wistara Putra Prabowo dan Nadira Kirana Prameswari.


Insiden lainnya yang turut melibatkan pesawat T-50i dan menewaskan pilot TNI AU terjadi pada 2015 silam.


Saat itu pesawat T-50i yang dikemudikan Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi jatuh saat melakukan atraksi dalam Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Minggu, 20 Desember 2015.


Kecelakaan itu mengakibatkan kedua pilot meninggal dunia.


Akibat kejadian itu, kegiatan Gebyar Dirgantara langsung dihentikan.


Insiden itu juga menuai pertanyaan sebab usia pesawat masih sangat muda karena baru dibeli dari Korea Selatan pada 2013.


TNI AU mempunyai 16 pesawat T-50i yang digunakan sebagai pesawat latih.


Sumber:


Dandy Bayu Bramasta, Achmad Nasrudin Yahya. "Sudah 4 Pilot TNI AU Gugur Saat Terbangkan T-50i Golden Eagle." Kompas. Diakses pada tanggal, 24 Juli 2022


============================================================


Insiden T-50i Golden Eagle TNI AU yang Berulang dan Sorotan DPR


Insiden kecelakaan pesawat jet T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang sudah beberapa kali terjadi menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).


Peristiwa kecelakaan paling baru melibatkan jet tempur latih dan serang ringan buatan Korea Aerospace Industry (KAI) yang bekerja sama dengan Lokheed Martin asal Amerika Serikat terjadi pada Senin (19/7/2022) lalu.


Pesawat nahas yang saat itu diterbangkan oleh pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi jatuh di hutan Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah.


Saat peristiwa terjadi, Lettu Pnb Allan tengah menjalani misi terbang malam atau tactical night intercept.


Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, dan hilang kontak pada Pukul 19.25 WIB.


Puing-puing pesawat berserta jasad pilot ditemukan di hutan.


Allan meninggalkan seorang istri yang dinikahi pada 2021 lalu. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AI, Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.


Beberapa insiden lain yang yang melibatkan pesawat T-50i hingga menyebabkan gugurnya penerbang TNI AU juga pernah terjadi sebelumnya.


Pada 10 Agustus 2020 lalu, pesawat T-50i yang dikemudikan Letkol Pnb Anumerta Luluk "Wiggler" Teguh Prabowo sebagai instruktur dan Letda Pnb Muhammad Zacky sebagai siswa tergelincir di Lanud Iswahjudi saat melaksanakan latihan rutin.


Menurut laporan, pesawat jet itu mengalami gagal "take-off".


Letkol Luluk sempat dirawat di Yogyakarta, tetapi kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Namun, dia mengembuskan napas terakhir di RSPAD 2 September 2020.


Insiden lainnya yang turut melibatkan pesawat T-50i dan menewaskan pilot TNI AU terjadi pada 2015 silam.


Saat itu pesawat T-50i yang dikemudikan Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi jatuh saat melakukan atraksi dalam Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Minggu, 20 Desember 2015.


Kecelakaan itu mengakibatkan kedua pilot meninggal dunia. Akibat kejadian itu, kegiatan Gebyar Dirgantara langsung dihentikan.


Insiden itu juga menuai pertanyaan sebab usia pesawat masih sangat muda karena baru dibeli dari Korea Selatan pada 2013.


Investigasi


TNI Angkatan Udara hingga kini masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle.


Kepala Penerangan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi Mayor Sus Yudha Pramono menyebut penyelidikan masih dalam proses.


“Untuk saat ini masih dalam proses. Apabila sudah ada progres nanti kita infokan lebih lanjut,” kata Yudha kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).


TNI AU telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.


Dalam penyelidikannya, tim ini juga mempelajari voice and data recorder (VADR) atau kotak hitam Golden Eagle yang sudah ditemukan petugas.


Hal ini dibenarkan Yudha bahwa tim tersebut juga mempelajari VADR Golden Eagle.


“Iya betul sekali,” singkat Yudha.


Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Bobby Rizaldi meminta TNI AU melakukan investigasi mendalam terkait jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah.


Sebab insiden yang melibatkan pesawat itu sudah beberapa kali terjadi.


“Karena sudah ada beberapa kejadian seperti jatuhnya pesawat tipe ini tahun 2015 dan off skid runway beberapa saat lalu,” tutur Bobby pada wartawan, Kamis (21/7/2022).


Ia menilai, investigasi dan evaluasi perlu dilakukan segera untuk mencari penyebab utama kecelakaan tersebut.


“Apakah karena teknis atau human error? Perlu didalami karena solusinya berbeda, atau karena keterbatasan anggaran?,” sebutnya.


Dalam pandangan Bobby, proses tersebut mesti segera dilakukan. Sebab, ia menilai matra TNI AU memiliki tingkat kesiapsiagaan yang berbeda dengan matra lainnya.


“Ini sudah mendesak, karena tingkat kesiapsiagaan matra udara ini sangat rendah dibanding matra lainnya,” ucap dia.


Bobby berharap proses envestigasi dan evaluasi berdampak pada pembenahan di internal TNI AU sehingga kejadian serupa tidak terulang.


“Kecelakaan ini tidak boleh membuat turun semangat TNI AU, sebaliknya menjadi evaluasi agar persiapan latihan menjadi lebih hati-hati,” imbuhnya.


Kolega Bobby di Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono, meminta TNI AU terbuka dalam melakukan penyelidikan jatuhnya pesawat itu.


Ia menilai penyelidikan terbuka penting dilakukan agar pengawasan dilakukan oleh semua pihak. Selain itu, bisa berdampak pada perbaikan di internal TNI AU supaya kejadian serupa tak terulang.


“Untuk diperiksa seutuhnya apa kendala itu. Di kesalahan mana, apakah kesalahan penerbang, pesawat, pihak fabrikasi atau kesalahan maintanance pesawat tersebut?,” sebut Dave pada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).


Ia berharap berbagai hasil penyelidikan tak hanya berguna untuk TNI AU tapi TNI secara menyeluruh.


Selain itu, lanjut Dave, mesti ada perbaikan dari pihak TNI mengingat tantangan di sektor pertahanan masih terjadi.


“Juga harus diperhatikan apa yang menjadi kendala untuk terus memperbaharui dan menyiapkan peralatan tempur kita ke depan,” tutur dia.


“Mengingat ancaman-ancaman kedaulatan negara itu masih ada,” kata anggota Fraksi Partai Golkar itu.


Akibat kecelakaan itu, Dave meminta TNI AU benar-benar memastikan keamanan alutsista dan kesiapan prajurit.


“Sehingga kemampuan tempur terus ditingkatkan dan kesiagaan prajurit harus terus dalam kondisi yang prima,” tandasnya.


Sumber:


Achmad Nasrudin Yahya, Tatang Guritno. "Insiden T-50i Golden Eagle TNI AU yang Berulang dan Sorotan DPR." Kompas. Diakses pada tanggal, 24 Juli 2022


============================================================


Hasil Investigasi Jatuhnya Pesawat Tempur T-50i Diharapkan Jadi Masukan Keselamatan Penerbangan Militer


Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis berharap hasil investigasi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle TNI Angkatan Udara dapat menjadi masukan bagi dunia penerbangan militer Indonesia.


Setidaknya, hasil investigasi dapat memberikan dampak terhadap keselamatan para penerbang militer di kemudian hari.


“Hasil investigasi ini menjadi bahan masukkan bagi perbaikan-perbaikan di bidang keselamatan penerbangan militer. Tentu saja kecelakaaan ini merugikan negara khususnya TNI,” kata Beni kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).


Beni mengatakan, T-50i bukan alat utama sistem persenjataan (alutsista) latih berstatus bekas tapi dibeli baru dari Korea Selatan beberapa tahun lalu.


Dengan faktor tersebut, ia meyakini permasalahan krusial yang terjadi bukan pada aspek pemeliharaan dan perawatan.


“Namun, kita harus cermati pula dalam proses investigasi kecelakaan pesawat ini yaitu apakah ada aspek lain (seperti human error) yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan ini,” terang dia.


Belajar dari insiden ini, Beni mendorong supaya Komisi I DPR RI sebagai pengawas pemerintah di bidang perhatian dapat memberikan perhatian yang serius.


“(Komisi I) harus memberikan perhatian yang serius dalam upaya peningkatan dana harwat (pemeliharaan dan perawatan) agar di masa depan kecelakaan seperti ini bisa dihindari,” imbuh dia.


Sebelumnya, pesawat T-50i yang dipiloti Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.


Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB.


Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.


Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.


Allan gugur dalam peristiwa ini.


Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.


Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.


Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.


TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.


Sumber:


Achmad Nasrudin Yahya. "Hasil Investigasi Jatuhnya Pesawat Tempur T-50i Diharapkan Jadi Masukan Keselamatan Penerbangan Militer." Diakses pada tanggal, 24 Juli 2022

Comments