Skip to main content

Featured

Drone AS Melempem di Ukraina, Buatan China Lebih Andal

Perang drone Ukraina lawan Rusia memaksa kedua belah pihak untuk berinovasi dengan cepat. Namun ternyata, drone buatan Amerika Serikat tidak unggul di medan perang sehingga mendorong Ukraina beralih ke drone buatan China. Permasalahan yang terdapat pada banyak drone buatan AS, khususnya drone kecil, adalah bahwa drone tersebut sering tak berfungsi seperti yang diiklankan atau direncanakan. Selain itu menurut sumber, mudah mengalami kesalahan ketika diincar jammer Rusia. Drone AS rupanya rapuh dan rentan terhadap peperangan elektronik. Di sebagian drone AS yang dikirim ke Ukraina, masalahnya termasuk tidak bisa lepas landas, tersesat, tidak kembali atau gagal memenuhi harapan misi. Persoalannya adalah teknologi AS tidak berkembang cukup cepat. Georgii Dubynskyi, wakil menteri transformasi digital Ukraina, mengibaratkan bahwa "apa yang bisa terbang hari ini tidak akan bisa terbang besok." "Reputasi umum setiap kelas drone Amerika di Ukraina adalah mereka tidak bekerja seb...

Pimpin Apel Khusus Tahun Baru 2021, KSAU Berharap UAV MALE Bisa Datang Tahun Ini

 

KSAU Marsekal Udara TNI Fadjar Prasetyo. (Sumber: DISPENAU).


KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P mengharapkan kedatangan pesawat nirawak berkemampuan MALE (Medium Altitude Long Endurance) bisa terealisasi tahun ini.


Hal tersebut disampaikan KSAU saat memimpin apel khusus tahun baru 2021 secara virtual, di Ruang Yudha Puskodal Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/1).


Dalam penjelasannya, KSAU menegaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak serta merta menurunkan potensi ancaman.


Oleh karena itu, kesiapan operasional TNI AU dituntut tetap berada pada level tertinggi agar selalu mampu melaksanakan tugas tanpa mengabaikan protokol kesehatan.


Terkait Pengendalian Covid-19, KSAU mengatakan TNI AU siap mendukung pemerintah dengan melaksanakan pendistribusian vaksin melalui udara beserta pengamanan pelaksanaan vaksinasi hingga ke penjuru wilayah tanah air.


“Pemerintah sedang bekerja keras untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Salah satunya pelaksanaan vaksinasi, yang Insya Allah, akan dimulai pertengahan Januari 2021. Langkah tersebut untuk mencapai herd immunity, sehingga penyebaran Covid-19 bisa dihentikan,” ujar Fadjar.


Dalam penjelasannya, KSAU menyampaikan sejumlah banyak terkait kesiapan TNI AU. Di antaranya terkait pembinaan kemampuan dan profesionalisme prajurit.


Selain mengharapkan kedatangan MALE, Fadjar juga mengutarakan program Falcon STAR e-MLU, dan pembangunan Network Centric Warfare bisa terealisasi tahun ini.


Selain itu KSAU mengharapkan pelatihan peningkatan Beyond Visual Range, pelaksanaan Large Force Employment, dan berbagai kemampuan lainnya, dapat makin ditingkatkan.


Apel khusus juga dihadiri Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.D.S., Irjenau, Koorsahli KSAU, Kapuslaiklambangjaau, para Panglima, Komandan Kotama, Gubernur AAU, Danseskoau, para pejabat TNI AU, dan Komandan Satuan.


Sebelumnya pada 2019, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna pernah mengungkapkan keinginan TNI AU membangun kemampuan strategis dengan pembelian UAV berkemampuan MALE. Pesawat tanpa awak ini rencananya akan digelar di dua spot.


Marsekal Yuyu menyebutkan rencana pembentukan skadron UAV di Timika dan Natuna.


Pengadaan lain yang disampaikan adalah pembelian rudal AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile), pesawat AWACS/AEW&C, C-130J Hercules, pesawat tanker, pesawat Canadair CL-415 untuk pemadam kebakaran dan intelijen, 8 helikopter plus 2 untuk VIP, rudal Nasam, meriam Oerlikon, dan tentu saja pesawat tempur pengganti F-5.


Sumber:


Adrian, Beny. Pimpin Apel Khusus Tahun Baru 2021, KSAU Berharap UAV MALE Bisa Datang Tahun Ini. Mylesat. Diakses pada tanggal, 05 Januari 2021.

Comments